Apa Penyebab KUR Ditolak oleh Bank? Ini Alasannya

- Persyaratan usaha belum terpenuhi, seperti usaha kurang produktif atau belum berjalan enam bulan.
- Dokumen tidak lengkap atau tidak valid, seperti KTP, KK, dan surat izin usaha yang tidak lengkap atau palsu.
- Tujuan penggunaan dana dinilai tidak menyakinkan oleh pihak bank sebagai kreditur.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan salah satu program pinjaman yang ditawarkan sejumlah bank untuk membantu pendanaan usaha rakyat. Bagi pelaku usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM) bisa mengajukan pinjaman usaha.
Namun, pengajuan KUR bisa saja ditolak oleh pihak perbankan karena beberapa kesalahan calon debitur. Hal tersebut tentu menghambat proses pengajuan pinjaman usaha.
Agar proses pengajuan pinjaman bisa berjalan lancar, simak beberapa penyebab KUR ditolak yang penting untuk diketahui calon debitur.
1. Persyaratan usaha belum terpenuhi
Pelaku usaha yang ingin mendapatkan bantuan pembiayaan untuk kegiatannya dapat mengajukan KUR ke perbankan atau lembaga pembiayaan.
Namun, tidak semua permohonan diterima. Hal tersebut bisa disebabkan persyaratan usaha belum memenuhi syarat. Hanya usaha yang produktif dan layak bisa mendapatkan pinjaman usaha.
Sejumlah bank juga biasanya menetapkan syarat usaha harus berjalan enam bulan untuk bisa mengajukan KUR. Beberapa bank juga ada yang menetapkan jenis usaha yang diperbolehkan mendapatkan KUR.
Jika usaha kurang produktif dan baru berjalan kurang dari enam bulan, wajar pengajuan pinjaman Anda ditolak oleh perbankan karena dianggap tidak memiliki potensi berkembang.
Untuk mengatasinya, Anda bisa menjalankan usaha secara produktif selama lebih dari enam bulan sebelum mengajukan pinjaman.
2. Dokumen tidak lengkap atau tidak valid
Salah satu penyebab KUR ditolak yang banyak dilakukan calon debitur adalah dokumen persyaratan yang tidak lengkap. Kesalahan ini banyak ditemui dan menghambat proses administrasi.
Sebagai calon debitur, biasanya Anda akan diminta untuk melampirkan sejumlah dokumen penting oleh kreditur, mulai dari KTP, KK, surat izin usaha, dan dokumen penting lainnya.
Selain itu, dokumen yang diduga tidak valid atau palsu akan ditolak oleh pihak perbankan.
Jika ada satu dokumen yang kurang lengkap dan terdeteksi palsu, perbankan akan menunda proses penerimaan pengajuan kredit.
Agar terhindar dari kesalahan umum ini, pastikan mempersiapkan seluruh dokumen yang dibutuhkan dengan lengkap. Cek kembali dokumen tersebut valid dan asli untuk memudahkan pihak bank melakukan verifikasi.
3. Tujuan penggunaan dana dinilai tidak menyakinkan
Ketika mengajukan pinjaman usaha, tidak sedikit pihak bank akan menanyakan tujuan dan rencana penggunaan dana tersebut.
Meski terlihat sepele, bagian ini sangat diperhatikan oleh pihak bank sebagai kreditur. Pasalnya, dana pinjaman bisa tidak cair karena rencana penggunaannya untuk hal yang dinilai kurang produktif dan tidak sesuai dengan tujuan KUR.
Untuk mengatasi pengajuan pinjaman usaha ditolak oleh bank, sampaikan rencana penggunaan dana secara jelas dan rinci.
Dengan begitu, pihak bank atau lembaga pembiayaan tersebut percaya dan yakin memberikan bantuan pembiayaan.
4. Riwayat kredit buruk
Penyebab KUR ditolak oleh bank berikutnya adalah pelaku usaha memiliki riwayat kredit yang buruk. Kreditur akan melakukan pengecekan pada riwayat kredit calon debitur lewat lembaga resmi seperti Otoritas Jasa Keuangan.
Calon debitur yang memiliki catatan kredit macet atau tunggakan yang sering telat akan dinilai kurang bisa bertanggung jawab oleh kreditur.
Selain itu, pemohon yang memiliki skor kredit rendah atau sebelumnya belum pernah mengajukan pinjaman berpotensi ditolak.
Sebelum mengajukan pinjaman usaha, Anda bisa melakukan pengecekan skor dan riwayat kredit terlebih dahulu. Selain itu, fokus menyelesaikan cicilan dengan tepat waktu dapat memperbaiki skor kredit.
5. Jaminan tidak sesuai atau memenuhi syarat
Dalam proses mengajukan pinjaman usaha, pelaku usaha harus menyertakan jaminan kepada pihak bank terkait. Bentuk jaminan tersebut bisa berupa sertifikat tanah atau kendaraan.
Sejumlah bank juga memiliki kebijakan tersendiri mengenai jenis jaminan yang bisa diterima. Jaminan yang dinilai tidak memiliki nilai yang cukup atau tidak sesuai dengan persyaratan akan ditunda atau ditolak oleh perbankan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami bentuk jaminan sebagai syarat jenis KUR yang ingin diajukan. Pastikan jaminan tersebut tidak terlibat sengketa atau tidak valid yang akan menghambat proses pengajuan kredit usaha.
6. Pengajuan pinjaman melebihi limit
Pengajuan pinjaman usaha yang melebihi limit juga menjadi penyebab KUR ditolak yang sering ditemui. Sejumlah bank menawarkan berbagai jenis KUR dengan limit pinjaman yang bisa diterima pelaku usaha.
Jumlah pinjaman yang diajukan melebihi limit atau di luar kemampuan pemohon bisa mengakibatkan pihak bank menolak permohonan tersebut.
Pengajuanya harus realistis dan sesuai dengan kemampuan Anda untuk membayar angsuran. Selain itu, penting untuk menyesuaikannya dengan ketentuan limit jenis KUR yang diajukan.
7. Pengajuan di luar domisili
Pengajuan KUR di luar domisili kemungkinan besar akan ditolak oleh pihak bank. Pasalnya, domisili nasabah sangat memengaruhi pengajuan kredit usaha pada sebagian besar perbankan dalam proses verifikasi.
Artinya, pinjaman usaha hanya bisa diajukan di unit atau kantor cabang yang sesuai dengan domisili nasabah.
Kendala ini bisa diatasi dengan menyiapkan surat keterangan domisili bagi nasabah yang memiliki alamat KTP berbeda dengan tempat tinggal.
Itu dia beberapa penyebab KUR ditolak oleh pihak bank yang bisa diperhatikan oleh calon debitur. Semoga bermanfaat!