Asuransi Astra Optimistis Pertahankan Kinerja Positif pada 2025

- Asuransi Astra optimistis pertahankan kinerja positif pada 2025.
- Industri asuransi masih menghadapi tantangan dari dinamika politik dan perekonomian.
- Diversifikasi jenis asuransi yang disediakan diharapkan dapat meminimalisir potensi kerugian.
Jakarta, FORTUNE - PT Asuransi Astra Buana optimistis dapat mempertahankan kinerja positif pada 2025.
“At least, kita harus tetap bertumbuh,” kata Laurentius Iwan Pranoto, Head of Communication and Customer Service Management PT Asuransi Astra di Jakarta, Jumat (7/3).
Perusahaan asuransi umum ini membukukan peningkatan laba bersih sebesar 8 persen menjadi Rp1,5 triliun sepanjang 2024. Katalis utama capaian itu adalah peningkatan pendapatan dari underwriting dan hasil investasi.
Menurut Iwan, industri asuransi masih akan menghadapi sejumlah tantangan sebagai imbas dari dinamika politik dan perekonomian pada tahun ini. Namun, ia yakin industri ini masih menyimpan potensi besar.
Namun, minat masyarakat Indonesia untuk menggunakan asuransi hingga kini belum lagi tinggi.
“Harapannya dengan sekian juta penduduk Indonesia, harusnya masih ada ruang untuk bertumbuh,” ujarnya.
Terlebih lagi, industri asuransi sangat dipengaruhi oleh industri hulu. Dengan meningkatnya permintaan produk pada industri hulu, semakin besar pula peluang asuransi untuk tumbuh.
“Begitu penjualan mobil turun, kreditnya turun, asuransi pasti akan kena. Artinya, apa pun yang terjadi pada industri, itu akan berdampak ke asuransi,” kata Iwan.
Diversifikasi jenis asuransi yang disediakan oleh Asuransi Astra diharapkan mampu meminimalisir potensi kerugian, sehingga masing-masing jenisnya diharapkan dapat menopang satu sama lain.
Saat ini, Asuransi Astra menyediakan beberapa layanan asuransi, seperti asuransi retail, asuransi komersial, asuransi kesehatan, hingga asuransi syariah.
“Nah, strateginya asuransi-asuransi ini, gimana caranya itu diversifikasi. Jadi, saling nutup nih,” kata Iwan.
Laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan total aset asuransi komersial mencapai Rp925,91 triliun atau naik 2,53 persen (YoY).
Dari sisi kinerja per Januari 2025, asuransi komersial menyumbang Rp34,76 triliun, atau turun 4,10 persen (YoY). Itu mencakup premi asuransi jiwa yang tumbuh 10,39 persen dengan nilai Rp19,14 triliun, dan premi asuransi umum dan reasuransi yang terkontraksi 17,40 persen dengan nilai Rp15,62 triliun.
Secara umum, permodalan industri asuransi komersial masih menunjukkan kondisi yang solid, dengan industri asuransi jiwa serta asuransi umum dan reasuransi secara agregat mencatatkan risk-based capital (RBC) masing-masing 448,18 persen dan 317,77 persen (di atas threshold 120 persen).