Comscore Tracker
BUSINESS

Mengenal Istilah Hard Selling dan Soft Selling Dalam Penjualan

Teknik ini penting untuk meningkatkan penjualan.

Mengenal Istilah Hard Selling dan Soft Selling Dalam PenjualanPenjualan. (Pixabay/Peggy_Marco)

by Bayu Pratomo Herjuno Satito

19 August 2022

Jakarta, FORTUNE – Dalam dunia bisnis, khususnya berkaitan dengan bidang promosi dan penjualan produk, kita sering mendengar tentang hard selling dan soft selling. Apa dimaksud dengan istilah tersebut dan apa yang membedakannya?

Melansir Investopedia, kedua strategi penjualan tadi memang sering digunakan untuk menentukan cara berpromosi kepada calon pembeli atau konsumen.

Sebelum beranjak ke perbedaannya, mari kita ketahui dulu definisi masing-masing teknik penjualan ini. Dengan demikian, kita akan lebih mudah untuk mengelaborasi setiap perbedaan yang dimiliki keduanya.

Definisi hard selling

Ilustrasi jual beli online.

Investopedia menjelaskan, hard selling adalah metode pendekatan penjualan yang bersifat langsung dan gamblang. Tujuannya, supaya calon konsumen langsung tergerak untuk melakukan pembelian setelah ‘didorong’ oleh penjual.

Hard selling dikenal sebagai teknik agresif, sehingga terkadang membuat konsumen seringkali merasa seolah ‘dipaksa’ membeli. Tapi, untuk beberapa jenis produk dan layanan, hard selling efektif dilakukan.

Dalam penerapannya, teknik penjualan ini bisa dilakukan oleh penjual secara langsung, atau melalui media iklan, baik lewat kata-kata maupun visual penawaran langsung.

Sebagai contoh, salah satu penerapan teknik hard selling adalah penjual obat penumbuh jenggot di tengah lapangan menggunakan pengeras suara untuk menjual obatnya, dengan memberitahukan langsung khasiat dan harga obatnya. Bahkan, sang penjual tidak ragu seolah membanting harga, untuk bisa menarik lebih banyak pembeli.

Definisi soft selling

belajar bisnis melalui seminar

Related Articles