BUSINESS

Prospek Pengembangan PLTS di Indonesia

Pemerintah perlu merinci ketentuan tarif umum penggunaan EBT

Prospek Pengembangan PLTS di IndonesiaPLTS Kilang Dumai. (dok. Pertamina)
07 April 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Prospek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia masih sangat besar untuk mendorong ekosistem sumber energi baru terbarukan (EBT). Hal ini disebabkan oleh letak geografis Indonesia, memungkinkan proses penyinaran lebih banyak dibanding negara lain. Apalagi matahari merupakan sumber energi gratis.

“Bagi Indonesia yang terletak di khatulistiwa, kita cukup panjang waktu penyinarannya, bila dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki 4 musim,” kata Pengamat EBT sekaligus Guru Besar Teknik Tenaga Listrik dari Universitas Kristen Indonesia (UKI), Prof. Atmonobudi Soebagio kepada Fortune Indonesia, Kamis (7/4).

Saat ini, penerapan PLTS di Indonesia tidak memiliki kendala yang signifikan. Hanya saja, para pengguna PLTS, perlu memperhatikan fakta bahwa efisiensi daya listrik dari solar cell itu berbeda-beda. Ini penting untuk diketahui, terutama dalam memilih harga peralatan yang sesuai dengan kebutuhan.

“Efisiensi sel surya berkisar antara 10 persen hingga 47 persen. Semakin tinggi efisiensi, semakin mahal harganya,” ujar Atmonobudi. “Sel surya yang ada di pasar Indonesia memiliki efisiensi antara  10 persen sampai 20 persen. Sedangkan, efisiensi yang tinggi–di atas 40 persen–biasanya digunakan pada satelit yang mengorbit di luar angkasa.”

PLTS dapat terjangkau oleh masyarakat luas

Ilustrasi sumber energi terbarukan.
Ilustrasi sumber energi terbarukan. (Pixabay/Seagul)

Menanggapi upaya pemerintah memperluas penggunaan PLTS, Atmonobudi yakin bahwa masyarakat pada akhirnya dapat menjangkau pemanfaatan energi surya sebagai sumber listrik. “Kemungkinan ada tarif khusus bagi masyarakat di lokasi terpencil dalam bentuk subsidi agar lebih murah,” katanya.

Namun, pemerintah perlu memperinci ketentuan tarif umum penggunaan EBT di masyarakat, apa pun bentuknya. “Perlu juga mengklasifikasi jenis pelanggan, seperti rumah tangga, industry, perkantoran/toko, bangunan sosial, dan sebagainya,” ucap Atmonobudi.

Pertamina terus kembangkan potensi PLTS

Penggunaan panel surya di SPBU Pertamina, sebagai salah satu upaya pemerintah mengakserasi penggunaan EBT.
Penggunaan panel surya di SPBU Pertamina, sebagai salah satu upaya pemerintah mengakserasi penggunaan EBT. (dok. Pertamina)

Related Topics