- Apa saja SPBU swasta di Indonesia?Beberapa SPBU swasta yang beroperasi di Indonesia antara lain Shell, BP-AKR, dan VIVO.
- Dari mana asal BBM yang dijual SPBU swasta?Sebagian besar berasal dari impor sesuai kuota yang diberikan pemerintah, meski ada juga opsi membeli pasokan dari Pertamina.
- Apakah SPBU swasta dan Pertamina menjual jenis BBM yang sama?Tidak sepenuhnya. SPBU swasta memiliki merek BBM sendiri, meski spesifikasi oktan atau cetane number bisa sebanding dengan produk Pertamina.
- Apakah SPBU swasta tetap beroperasi meski stok BBM kosong?Ya, mereka tetap buka dan melayani produk yang tersedia, termasuk layanan non-BBM seperti minimarket, bengkel, atau pengisian daya kendaraan listrik.
Benarkah Stok Langka di SPBU Swasta? Ini 5 Fakta Terbarunya

- Stok BBM di SPBU swasta langka sejak akhir Agustus
- Manajemen Shell dan BP-AKR mengakui adanya kendala stok
- Kuota impor BBM untuk badan usaha swasta ditambah 10 persen pada 2025
Jakarta, FORTUNE – Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat mengeluhkan stok langka bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta. Keluhan paling banyak datang dari konsumen SPBU Shell dan BP-AKR. Beberapa jenis BBM di jaringan mereka diketahui kosong, sehingga tidak dapat melayani kebutuhan masyarakat secara penuh. Situasi ini berlangsung sejak pekan terakhir Agustus 2025 dan masih terjadi hingga awal September.
Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan stok BBM nasional sebenarnya aman. Pemerintah juga sudah menambah kuota impor untuk badan usaha swasta.
Lalu, apa saja penyebab yang melatarbelakangi langkanya stok BBM di SPBU swasta? Simak fakta-fakta terkininya berikut ini.
1. Beberapa jenis BBM kosong sejak akhir Agustus
Kelangkaan mulai dirasakan sejak akhir Agustus 2025. Shell Indonesia mencatat produk seperti Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ tidak tersedia. Meski begitu, produk Shell V-Power Diesel masih bisa dibeli oleh konsumen.
"Shell Indonesia menginformasikan bahwa produk bensin Shell tidak tersedia di beberapa jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan. SPBU Shell tetap melayani para pelanggan dengan produk dan layanan lainnya; termasuk Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell. Produk BBM Shell V-Power Diesel juga masih tersedia," tulis Shell dalam laman resminya.
Hal serupa dialami BP-AKR yang juga menghadapi kendala stok. Beberapa jaringan SPBU mereka tidak dapat menyediakan BP Ultimate dan BP 92, sehingga pilihan konsumen menjadi terbatas.
2. Manajemen Shell dan BP akui ada kendala
President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, mengonfirmasi bahwa kelangkaan memang terjadi. Namun, ia belum dapat memastikan kapan pasokan kembali normal.
Sementara itu, Presiden Direktur BP-AKR, Vanda Laura, menyatakan keterbatasan stok menyebabkan pelayanan tidak maksimal. Hal ini berdampak pada sebagian konsumen yang harus beralih ke jenis BBM lain atau mencari SPBU berbeda.
"Saat ini beberapa jaringan SPBU BP mengalami keterbatasan stok BBM BP Ultimate dan BP 92, sehingga tidak dapat melayani penjualan produk BBM secara lengkap," ujar Vanda dalam keterangan resminya.
3. Kuota impor 2025 ditambah 10 persen
Di tengah kabar kelangkaan, sempat muncul dugaan bahwa masalah ini terkait izin impor. Namun, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membantah hal tersebut. Ia menegaskan pemerintah sudah memberikan izin impor sesuai kuota tahunan dan dievaluasi setiap tiga bulan sekali.
Menurutnya, ketersediaan BBM nasional masih cukup. Artinya, kelangkaan di SPBU swasta bukan karena perizinan. Bahlil juga menyampaikan bahwa kuota impor BBM untuk badan usaha swasta telah ditambah sebesar 10 persen pada 2025 dibanding tahun sebelumnya. Ia mencontohkan, jika pada 2024 sebuah badan usaha mendapat jatah 1 juta kiloliter, maka pada 2025 jumlahnya ditingkatkan menjadi 1,1 juta kiloliter.
"Untuk ketersediaan BBM nasional kita, untuk swasta kita memberikan kuota impor itu seperti 2024. Contoh, 1 juta. Di 2025, kita berikan tambah 10 persen, jadi 1,1. Itu contoh. Jadi, kuota impornya diberikan 100 persen di 2024 ditambah 10 persen. Lebih dari target tahun sebelumnya. Jadi, nggak ada yang menjadi kelangkaan," ujar Bahlil kepada media, Selasa (2/9).
4. Pemerintah sarankan SPBU swasta beli BBM ke Pertamina
Jika tambahan kuota impor belum mencukupi, Bahlil memberikan opsi lain yakni membeli BBM dari Pertamina. Skema yang disarankan adalah business to business (B-to-B), sehingga SPBU swasta bisa tetap melayani konsumen tanpa harus menunggu tambahan impor.
"Kalau minta tambah, saya katakan bahwa persediaan nasional kita masih ada. Jadi, bisa dilakukan kolaborasi B2B dengan persediaan nasional. Jadi, kalau ada yang masih kurang, silakan beli di Pertamina," ujarnya.
Menanggapi arahan pemerintah, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth Marchelino Verieza, menyatakan Pertamina siap bekerja sama dengan badan usaha swasta. Pertamina memastikan komitmennya untuk menjaga kelancaran distribusi BBM, mengikuti ketentuan pemerintah, dan tetap mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
5. Strategi Shell dan BP-AKR
Kelangkaan stok BBM setidaknya terjadi di sejumlah SPBU Shell dan BP-AKR di Jakarta sejak pekan lalu, dan masih berlanjut hingga Selasa (2/9/2025). Shell Indonesia belum bisa memastikan kapan stok BBM di jaringan mereka kembali tersedia.
Ingrid Siburian menegaskan BBM jenis Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ masih kosong. Kendati demikian, SPBU Shell tetap beroperasi dengan menyediakan Shell V-Power Diesel serta layanan lainnya seperti Shell Select, Shell Recharge, bengkel, dan pelumas Shell.
Sementara itu, BP-AKR menyiapkan strategi untuk mengatasi kendala ini. Presiden Direktur BP-AKR, Vanda Laura, menyebut pihaknya tengah mencari alternatif pasokan BBM dari dalam negeri. BP-AKR juga berkoordinasi dengan berbagai pihak agar ketersediaan stok kembali pulih.
“Kami mengoptimalkan distribusi, mencari alternatif pasokan dalam negeri, serta menyiapkan skenario operasional agar layanan pelanggan tetap terjaga,” ujar Vanda. Ia menambahkan, meski ada kendala, seluruh SPBU BP tetap beroperasi untuk melayani produk yang tersedia.