Kemendag Cetak Transaksi Business Matching Senilai Rp722,7 M

- Nilai transaksi business matching Kemendag mencapai Rp722,76 miliar
- Dari total transaksi tersebut, US$32,20 juta sudah dalam bentuk pesanan (PO)
- Kemendag telah menggelar 246 business matching dengan total transaksi US$57,61 juta
Jakarta, FORTUNE - Kementerian Perdagangan mencatatkan nilai transaksi dari penjajakan bisnis (business matching) sebesar US$43,74 juta atau setara Rp722,76 miliar. Dari total transaksi tersebut, sekitar US$32,20 juta merupakan nilai pesanan pembelian (purchase order/PO), sementara US$11,54 juta sisanya potensi transaksi.
"Transaksi business matching pada April ini menunjukkan hasil yang menggembirakan. Kami optimistis angka ini akan terus meningkat sebagai respons atas tantangan perdagangan global," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi, melalui keterangan resmi yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (9/5).
Adapun, pada bulan lalu terdapat 27 kegiatan business matching, mencakup 20 sesi presentasi bisnis (pitching) dan 7 pertemuan langsung dengan calon pembeli mancanegara.
Sebanyak 73 UMKM turut berpartisipasi menampilkan produk unggulan seperti fesyen, kerajinan tangan, dekorasi rumah, kelapa parut kering, gula aren, produk olahan laut, buah segar, pakan ternak, serta aneka makanan dan minuman olahan.
Nilai akumulatif
Secara kumulatif, hingga Mei 2025, Kemendag telah menggelar 246 business matching dengan total transaksi US$57,61 juta. Dari jumlah tersebut, sebesar US$36,11 juta berbentuk PO dan US$21,49 juta berupa potensi transaksi.
Puntodewi mengungkapkan pencapaian mendapat dukungan dari berbagai pihak, terutama lembaga keuangan serta peran strategis perwakilan perdagangan di luar negeri seperti Atase Perdagangan, Konsul Perdagangan, dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), dalam menjembatani pelaku UMKM dengan pembeli global.
Ekspor nonmigas Indonesia pada Januari sampai dengan Maret 2025, tercatat mencapai US$62,98 miliar, naik 7,84 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor utama RI dengan nilai ekspor US$14,04 miliar dengan pangsa 22,29 persen, kemudian Amerika Serikat US$7,3 miliar memakan porsi 11,60 persen, dan India US$4,28 miliar dengan pangsa 6,80 persen.
“Melalui pencapaian ini, Kemendag menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat strategi perluasan pasar ekspor dan mempercepat realisasi hasil business matching untuk membuka lebih banyak peluang bagi UMKM Indonesia di pasar global,“ pungkas Puntodewi.