BUSINESS

East Ventures Pimpin Pendanaan Seri A Platform Kreator Konten TipTip

Emtek dan anak usaha Sinar Mas ikut dalam pendanaan.

East Ventures Pimpin Pendanaan Seri A Platform Kreator Konten TipTipTip Tip, platform terpadu untuk konten kreator/Dok. Tip Tip

by Desy Yuliastuti

28 November 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - East Ventures memimpin pendanaan seri A kepada startup penyedia platform untuk kreator konten (content creator) TipTip sebesar US$13 juta atau kisaran Rp205 miliar. 

Turut serta dalam pendanaan, yakni Vertex, SMDV, B.I.G Ventures, dan investor lainnya. SMDV atau Sinar Mas Digital Venture merupakan modal ventura milik konglomerat Sinar Mas. Selain East Ventures dan SMDV, Elang Mahkota Teknologi alias Emtek berinvestasi di TipTip. 

Sebelumnya, TipTip mendapatkan pendanaan tahap awal (seed) US$10 juta pada awal tahun ini. Pendiri dan CEO TipTip Albert Lucius menyampaikan pendanaan seri A US$10 juta tersebut oversubscribed. “Kami akan menggunakan dana ini untuk mempercepat pengembangan platform,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (28/11).

“Selain itu, untuk diversifikasi produk dan memposisikan TipTip sebagai platform terkemuka bagi konten kreator di Asia Tenggara,” katanya, menambahkan.

Solusi kesenjangan monetisasi konten

Albert mengatakan, TipTip didirikan pada Oktober 202. Tujuannya ingin memberikan solusi bagi kesenjangan monetisasi yang dihadapi oleh para kreator konten di Asia Tenggara. TipTip merupakan marketplace yang menghubungkan para kreator konten dengan para pengikut (follower).

Sejak platform diluncurkan pada Juli, TipTip mencatatkan peningkatan pendapatan lebih dari 20 kali lipat selama Oktober – November. Perusahaan rintisan  itu sudah menggaet lebih dari 2.500 kreator konten dan 30 ribu pengguna. 

TipTip optimistis bisa menggaet 30 ribu lebih kreator konten tahun depan. Adapun  jumlah pengguna diprediksi tembus 300 ribu. Menurutnya, kreator konten memperoleh sekitar Rp3 juta sejak bulan pertama aktif. Penghasilan diperoleh dengan cara siaran langsung (live streaming) atau menjual langsung konten.

Untuk diketahui, pertumbuhan konten kreator di Indonesia mengalami pertumbuhan yang besar, di mana pasar industri ini di Indonesia diprediksi mencapai Rp4 triliun hingga Rp7 triliun rupiah pada waktu mendatang. Berdasarkan Opus Creative Economy Outlook 2021, sektor ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar Rp1,1 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap 17 juta tenaga kerja.

Membangun ekosistem kreator konten

Presiden Komisaris TipTip Triawan Munaf optimistis pada perkembangan platform terpadu untuk konten kreator ini. Menurutnya, platform karya anak bangsa Indonesia ini didukung oleh banyak pemimpin andal dan berpengalaman yang berasal di Asia Tenggara. 

“Saya sangat memahami kondisi ekosistem kreator saat ini dan langsung memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi mereka di Asia Tenggara, mulai dari Indonesia,” ujar mantan kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) ini.

Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca optimistis dengan kepemimpinan dan pengalaman Albert membangun Kudo. Kudo merupakan penyedia platform pembayaran online to offline (O2O), yang diakuisisi oleh Grab pada 2017.

“Kami berharap TipTip terus melanjutkan pertumbuhan signifikan dengan tetap menerapkan strategi hyperlocal yang terbukti diadaptasi dengan baik, serta membawa perubahan perilaku bagi konsumen maupun kreator konten pasca-Covid-19,” ujar Willson. 

“Kami melihat adanya potensi perkembangan yang lebih besar lagi dan kami sangat optimistis untuk terus mendukung TipTip,” katanya, menambahkan.

Managing Partner of Vertex Joo Hock Chua menambahkan, pendekatan ekosistem kreator-supporter-promotor yang dilakukan oleh TipTip dinilai sangat cocok untuk memasuki pasar Indonesia. “TipTip memiliki keunikan tersendiri dalam memberikan solusi utama dalam masalah yang dihadapi para kreator konten, yaitu monetisasi. Dengan dukungan TipTip mereka dapat memonetisasi langsung konten tanpa harus bergantung pada algoritma atau iklan,” ujarnya,