BUSINESS

Mengenal Proof of Concept, Tujuan, dan Cara Membuatnya

Proof of Concept untuk menghindari kegagalan produk.

Mengenal Proof of Concept, Tujuan, dan Cara Membuatnyailustrasi presentasi (unsplash.com/ Jason Goodman)
01 February 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Apakah Anda pernah mendengar istilah Proof of Concept (POC)? Sejatinya dalam Proof of Concept adalah bagian tak terpisahkan dalam dunia bisnis. Proses ini dilakukan untuk meminimalisasi risiko di tengah persaingan produk yang begitu ketat. 

Sebagai contoh, langkah POC diperlukan di tengah startup digital yang terus tumbuh seiring perkembangan teknologi, Namun, ada risiko di baliknya jika tak melakukan Proof of Concept (POC) terlebih dahulu. Jadi apa itu POC?

Merangkum Daily Social, Proof of Concept adalah program untuk melakukan validasi konsep atau ide dari segi fungsional, penerapan, teknis atau metode sebuah perangkat lunak sebelum masuk tahap pengembangan.

Langkah POC juga dilakukan untuk memastikan teknologi bisa berjalan sesuai ekspektasi pengguna. Untuk mengetahui serba-serbi Proof of Concept, simak penjelasan berikut ini.

Pentingnya menerapkan Proof of Concept

Langkah Proof of Concept adalah penerapan uji validitas. Proses ini sangat penting diterapkan oleh semua startup. Melalui proses ini, Anda dapat melihat apalah produk atau perangkat lunak Anda sudah bisa berjalan dan dijual dengan baik, hal ini untuk meminimalkan kegagalan. 

Salah satu penyelenggara program POC adalah Amazon Web Services (AWS). Adapun menurut mereka program tersebut dinilai lebih ramah kantong dan rendah risiko untuk Anda yang ingin melakukan manfaat cloud migration.

Proof of Concept tak hanya diterapkan dalam bisnis startup, tetapi sering digunakan dalam bidang lainnya. Misalnya, dalam pengembangan bisnis, manajemen proyek, IT, manufaktur, keamanan siber, dan bidang kesehatan.

Perbedaan Proof of Concept , Prototype, dan MVP

Ada anggapan bahwa Proof of Concept sama dengan prototype, tetapi kedua strategi ini berbeda. POC dimanfaatkan untuk menguji validitas ide atau konsep dari perangkat lunak, sedangkan prototype yang dilakukan sesudah POC. 

Melansir Daily Social, prototype bertujuan untuk menguji desain, tata letak, navigasi, dan visualisasi. Hal ini untuk mengukur sejauh mana produk nantinya akan berfungsi secara nyata. Dengan kata lain, sebuah produk yang sudah mendapatkan sertifikat layak dari Proof of Concept dapat berlanjut ke tahap prototype.

Lalu, apa itu MVP atau minimum viable product? MVP akan berbentuk sebuah produk atau aplikasi yang bisa digunakan oleh pengguna dengan terbatas. Namun, MVP mencakup fitur yang sederhana atau fitur umum saja. Manfaat MVP adalah untuk mendapatkan feedback dari pengguna terkait fungsi produk.

Related Topics