Mengenal Proof of Concept, Tujuan, dan Cara Membuatnya
Proof of Concept untuk menghindari kegagalan produk.
01 February 2023
Jakarta, FORTUNE - Apakah Anda pernah mendengar istilah Proof of Concept (POC)? Sejatinya dalam Proof of Concept adalah bagian tak terpisahkan dalam dunia bisnis. Proses ini dilakukan untuk meminimalisasi risiko di tengah persaingan produk yang begitu ketat.
Sebagai contoh, langkah POC diperlukan di tengah startup digital yang terus tumbuh seiring perkembangan teknologi, Namun, ada risiko di baliknya jika tak melakukan Proof of Concept (POC) terlebih dahulu. Jadi apa itu POC?
Merangkum Daily Social, Proof of Concept adalah program untuk melakukan validasi konsep atau ide dari segi fungsional, penerapan, teknis atau metode sebuah perangkat lunak sebelum masuk tahap pengembangan.
Langkah POC juga dilakukan untuk memastikan teknologi bisa berjalan sesuai ekspektasi pengguna. Untuk mengetahui serba-serbi Proof of Concept, simak penjelasan berikut ini.
Pentingnya menerapkan Proof of Concept
Langkah Proof of Concept adalah penerapan uji validitas. Proses ini sangat penting diterapkan oleh semua startup. Melalui proses ini, Anda dapat melihat apalah produk atau perangkat lunak Anda sudah bisa berjalan dan dijual dengan baik, hal ini untuk meminimalkan kegagalan.
Salah satu penyelenggara program POC adalah Amazon Web Services (AWS). Adapun menurut mereka program tersebut dinilai lebih ramah kantong dan rendah risiko untuk Anda yang ingin melakukan manfaat cloud migration.
Proof of Concept tak hanya diterapkan dalam bisnis startup, tetapi sering digunakan dalam bidang lainnya. Misalnya, dalam pengembangan bisnis, manajemen proyek, IT, manufaktur, keamanan siber, dan bidang kesehatan.
Perbedaan Proof of Concept , Prototype, dan MVP
Ada anggapan bahwa Proof of Concept sama dengan prototype, tetapi kedua strategi ini berbeda. POC dimanfaatkan untuk menguji validitas ide atau konsep dari perangkat lunak, sedangkan prototype yang dilakukan sesudah POC.
Melansir Daily Social, prototype bertujuan untuk menguji desain, tata letak, navigasi, dan visualisasi. Hal ini untuk mengukur sejauh mana produk nantinya akan berfungsi secara nyata. Dengan kata lain, sebuah produk yang sudah mendapatkan sertifikat layak dari Proof of Concept dapat berlanjut ke tahap prototype.
Lalu, apa itu MVP atau minimum viable product? MVP akan berbentuk sebuah produk atau aplikasi yang bisa digunakan oleh pengguna dengan terbatas. Namun, MVP mencakup fitur yang sederhana atau fitur umum saja. Manfaat MVP adalah untuk mendapatkan feedback dari pengguna terkait fungsi produk.
Fokus penting dalam Proof of Concept
Ada empat langkah yang harus diperhatikan apabila Anda ingin menggunakan program Proof of Concept (POC), sebagai berikut.
1. Pahami kebutuhan pengguna
Sebelum memikirkan rencana aplikasi yang akan dibuat, tentukan dahulu kebutuhan dan solusi yang dibutuhkan pengguna atau pelanggan. Proses ini ditentukan melalui riset pasar. Dengan demikian, Anda bisa membuat aplikasi yang sesuai.
2. Perkirakan durasi Proof of Concept
Langkah selanjutnya, yakni mengeksekusi ide dengan POC. Sebelumnya, tentukan dahulu perkiraan durasi yang yang dibutuhkan dalam proses POC. Dengan demikian, proses bisa berjalan dan sesuai dengan rencana dan bisa unggul dari pesaing Anda.
3. Menentukan ruang lingkup Proof of Concept
Dengan menentukan ruang lingkup dan hasil dari proyek POC, maka proses akan lebih akurat dan lebih mudah dievaluasi jika ada ketidaktepatan. Proof of Concept adalah jalan menentukan akurasi
4. Memilih penyelenggara POC yang tepat
Rencana matang dibutuhkan dalam proses POC, sehingga Anda harus pintar-pintar memilih pihak mana yang akan mengembangkan POC dari konsep aplikasi yang akan Anda jalankan.
Demikian penjelasan mengenai Proof of Concept dan hal penting yang harus diperhatikan dalam prosesnya. Dengan menerapkan program POC, makan maka aplikasi atau produk Anda bisa terhindar dari kegagalan yang fatal.
Related Topics
Related Articles
Most Popular