BUSINESS

Chandra Asri (TPIA) dan Nippon Shokubai Jajaki Kerja Sama Kimia Hijau

Studi untuk menguji kelayakan produksi bahan baku bio.

Chandra Asri (TPIA) dan Nippon Shokubai Jajaki Kerja Sama Kimia HijauFasilitas Chandra Asri, emiten petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu. (Website Chandra Asri)
24 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten kimia dan bahan baku plastik milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) menjajaki peluang bisnis kimia hijau bersama perusahaan asal Jepang, Nippon Shokubai Co.Ltd (NSCL) serta Nippon Shokubai Indonesia (NSI).

Hal itu direalisasikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara ketiganya. Nantinya, Chandra Asri dan NSCL beserta afiliasinya, berpotensi memproduksi bahan baku kimia 'bio' seperti bio-naphtha, bio-olefins, dan berbagai produk dengan menggunakan energi terbarukan, untuk menghasilkan produk turunan yang berkelanjutan seperti acrylic acid (AA), acrylic ester (AES), dan superabsorbent polymer (SAP).

Studi akan dilakukan untuk menguji kelayakan produksi bahan baku bio serta menciptakan rantai pasok hijau baru di pabrik Chandra Asri dan NSI yang ada di Cilegon, memaksimalkan jejak aset, kompetensi inti, dan teknologi perusahaan.

Inisiatif tersebut merupakan bagian dari implementasi program Kerangka Kerja Environmental, Social and Governance (ESG) Chandra Asri yang diluncurkan pada 2022. Proyek ‘bio' ini juga direncanakan akan disertifikasi oleh lembaga sertifikasi independen.

Presiden Direktur Chandra Asri, Erwin Ciputra, mengatakan antusias menjajaki peluang kerja sama perusahaan dengan Nippon Shokubai Group dalam menghasilkan bahan baku ramah lingkungan bagi industri kimia Indonesia.

Chandra Asri fokus meningkatkan proses, produk, dan penggunaan bahan baku kami secara berkelanjutan dengan tujuan yang jelas dalam memastikan penghematan energi, optimasi karbon, dan mewujudkan green-based horizon.

"Kerja sama ini menandai satu langkah lagi perjalanan perusahaan ke arah tersebut dalam memenuhi kebutuhan pasar domestik akan produk turunan ‘bio’-kimia yang lebih ramah lingkungan, seperti green plastic, yang diyakini memiliki emisi lebih rendah. Kami berharap upaya ini dapat mendukung Strategi Jangka Panjang Indonesia untuk Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim 2050 (Indonesia Vision 2050 LTS-LCCR)," katanya. 
 

Mengurangi emisi

Presiden Direktur NSI, Shinichiro Yoshimoto, juga mengaku senang dapat memulai kolaborasi menantang tersebut dengan Chandra Asri.

Nippon Shokubai Group telah mengembangkan sistem pasokan global untuk SAP, merupakan bahan utama untuk popok sekali pakai, dibuat dari AA yang diproduksi dari propylene, dipasok oleh Chandra Asri.

"Untuk mencapai netralitas karbon (carbon neutrality), melalui kerja sama dengan Chandra Asri, NSI akan mempelajari untuk membangun sistem untuk memasok produk berbasis bahan baku ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Produk-produk ini akan berkontribusi pada pengurangan emisi CO2 selama siklus hidup produk (product life cycle)," katanya.

Investasi perluasan pabrik NSI

PT Nippon Shokubai Indonesia meresmikan perluasan pabrik di Cilegon, Banten, pada Selasa (23/5). Pada tahun 2022, industri kimia merupakan kontributor terbesar ketiga terhadap sektor industri pengolahan nonmigas.

Plt. Dirjen Industri Kimia Farmasi dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Ignatius Warsito menyampaikan, hal ini menunjukkan bahwa bahan-bahan kimia merupakan komoditas strategis dan sangat menentukan arah kebijakan pemerintah, terutama di bidang ekonomi.

Kementerian Perindustrian mengapresiasi PT. Nippon Shokubai Indonesia (NSI) atas perluasan investasi yang dilakukan. Pembangunan pabrik tersebut diperkirakan menelan investasi total sebesar US$693 juta atau sekitar Rp10,31 triliun. 

PT. NSI menjadi satu-satunya perusahaan di Indonesia dan Asia Tenggara yang memproduksi Acrylic Acid dan Acrylic Esters, sekaligus merupakan produsen Superabsorbent Polymer (SAP) satu-satunya di Indonesia. 

Acrylic Acid dan Acrylic Esters merupakan bahan kimia intermediate yang pemanfaatannya sangat luas, antara lain untuk bahan baku industri emulsi, polimer dan resin, akrilik fiber, dan poliolefin kopolimer.

Sedangkan SAP digunakan sebagai  absorbent material pada disposable baby diapers atau popok sekali pakai. Nippon Shokubai Group menguasai 20 persen pangsa pasar dunia untuk  produk SAP, sehingga menjadikan Nippon Shokubai Group sebagai pemasok terbesar SAP di dunia.

Investasi   proyek   Acrylic   Acid   PT.   NSI   tahap   ketiga   di   Cilegon,   Banten   menunjukkan  bahwa   potensipengembangan industri kimia intermediate sangat besar. Dengan penambahan kapasitas produk Acrylic Acid sebesar 100 ribu ton per tahun,sehingga  total kapasitas Acrylic Acid PT Nippon Shokubai Indonesia menjadi 240ribu   ton per tahun. 

Penambahan kapasitas produksi ini berkontribusi menjaga pasokan dalam negeri dan mengantisipasi meningkatnya permintaan Acrylic Acid domestik dan pasar ekspor.


 

Related Topics