BUSINESS

Sektor Industri Sumbang 77,16 Persen Total Ekspor Nasional

Sektor industri yang mengalami kenaikan ekspor.

Sektor Industri Sumbang 77,16 Persen Total Ekspor NasionalIlustrasi industri tekstil. (PxHere)
by
16 November 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan sektor industri berkontribusi paling besar terhadap total nilai ekspor nasional, yakni 77,16 persen atau US$186,32 miliar.

Sementara itu, nilai ekspor industri pengolahan sepanjang Januari-Oktober 2021 mencapai US$143,76. Capaian tersebut meningkat 35,53 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$106,08 miliar.

“Sektor industri manufaktur masih konsisten memberikan kontribusi paling besar terhadap capaian nilai ekspor nasional. Artinya, sektor industri masih punya tingkat resiliensi yang tinggi terhadap berbagai tentangan global, termasuk dampak pandemi COVID-19,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan resminya yang dikutip Selasa (16/11).

Menurut Agus, industri manufaktur berperan penting terhadap pembentukan struktur neraca perdagangan nasional. Pada Januari-Oktober 2021, neraca perdagangan sektor industri pengolahan membukukan surplus US$26,33 miliar.

Permintaan otomotif dan elektronik meningkat

Selain itu, Agus pun melihat beberapa sektor industri yang mengalami kenaikan ekspor. Hal itu tercermin dari  industri otomotif yang ekspor completely built-up  (CBU) naik 30 persen, kemudian industri elektronika rumah tangga juga naik dua kali lipat ekspornya. 

Berkaca pada kinerja tersebut, Agus yakin kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia dapat berangsur membaik. “Saya mendapat laporan bahwa order-order dari luar negeri makin kencang ke Indonesia,” ujarnya.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor industri pengolahan pada Oktober 2021 mencapai US$16,07 miliar dan menyumbang 72,94 persen dari total nilai ekspor pada bulan kesepuluh tahun ini yang mencapai US$22,03 miliar. Nilai ekspor industri pengolahan pada Oktober 2021 naik 3,61 persen ketimbang September 2021 dan meningkat 36,50 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Pasar ekspor Indonesia

Kenaikan ekspor Indonesia juga disumbang oleh pangsa pasar utama eskpor non-migas Indonesia, di antaranya Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, dan India. Pada Oktober 2021, pangsa ekspor Indonesia ke ASEAN sebesar US$3,55 miliar dan ke Uni Eropa sebesar US$1,54 miliar.

Agus menyatakan pihaknya bertekad mewujudkan sektor industri nasional yang mandiri, berdaulat, maju, dan berdaya saing global. Hal ini sejalan dengan target besar dari peta jalan Making Indonesia 4.0, yakni menjadikan Indonesia masuk dalam jajaran 10 besar negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada 2030.

Dalam kerangka pembangunan industri yang mandiri dan berdaulat, Kemenperin terus mendorong optimalisasi beberapa program, di antaranya program substitusi impor 35 persen pada 2022, program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), dan hilirisasi sumber daya alam.

Selanjutnya, upaya mewujudkan industri yang maju dan berdaya saing dilakukan melalui empat program. Pertama, program Making Indonesia 4.0. Kedua, program industri hijau dan industri biru. Ketiga, program stimulus produksi dan daya beli. Keempat, implementasi non-tarif barrier.

“Kemudian kebijakan atau program yang mengarah pada upaya mewujudkan industri yang berkeadilan dan inklusif, di antaranya adalah implementasi harga gas bumi tertentu. Selain itu, program pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) serta Bangga Buatan Indonesia (BBI), pembangunan kawasan industri di luar Pulau Jawa, serta program industri halal,” kata Agus.

Related Topics