BUSINESS

Harga Batu Bara Mahal, Indocement Pensiunkan PLTU dan Beralih ke PLN

Kapasitas terpasang pembangkit Kalimantan capai 2.164 MW.

Harga Batu Bara Mahal, Indocement Pensiunkan PLTU dan Beralih ke PLNPT Indocement Tunggal Prakarsa (Indocement) Plant Tarjun. (Sumber: PLN)

by Hendra Friana

15 August 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Indocement Tunggal Prakarsa (Indocement) Plant Tarjun memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 55 megawatt (MW) miliknya di tengah lonjakan harga batu bara. Pembangkit berlokasi di Kalimantan Selatan itu kini 100 persen digantikan oleh listrik PLN.

Penghentian PLTU tersebut juga ditandai dengan peresmian commercial operation date (COD) pembangkit PLN di kantor Indocement Plant Tarjun pada 10 Agustus 2022. Indocement menjadi pelanggan tegangan tinggi pertama di Kalimantan.

Direktur PT Indocement Tunggal Prakarsa, Antonius Marcos, mengatakan pasokan listrik PLN merupakan bentuk sinergi baik antara perusahaan setrum negara dengan industri.

Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas, menjaga keandalan pasokan listrik perusahaan, meningkatkan daya saing industri, dan menguatkan industri hulu strategis.

Sinergi demi kerja sama lintas sektoral

Selain menghasilkan semen, Indocement Plant Tarjun juga memproduksi beton siap pakai, serta mengelola tambang agregat dan tras. 

Gubernur Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan, Suparno, dalam sambutannya mengharapkan momen ini akan meningkatkan iklim investasi yang positif di Kalimantan Selatan, menambah akses ekonomi, dan terus memaksimalkan potensi sumber daya yang ada.

“Sinergi yang kuat ini untuk memperkuat kerja sama lintas sektoral demi mewujudkan visi Kalsel Maju,” ujarnya.

Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN, Adi Lumakso, mengatakan peralihan ini dimulai sejak 3 Agustus 2022.

"PLN berkomitmen untuk melayani dan menyediakan pasokan listrik yang andal dan berkualitas untuk mendukung proses produksi semen," kata Adi.

Ia juga menilai peralihan ini bakal meningkatkan produktivitas sistem kelistrikan PLN. 

Adi menjelaskan kondisi kelistrikan Kalimantan yang sangat kuat dengan sistem interkoneksi saat ini memiliki kapasitas terpasang pembangkit sebesar 2.164 MW. Beban puncak tertinggi yang pernah dicapai pada 2022 adalah 1.315 MW. Cadangan sistem kelistrikan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur pada umumnya mencapai 39 persen atau setara 849 MW reserve margin.

“Cadangan sistem ini akan semakin meningkat dengan masuknya pembangkit sampai dengan 2024, di mana jumlahnya mencapai 600 MW," ujar Adi.