Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gojek Gandeng Green SM, Tingkatkan Adopsi Penggunaan Kendaraan Listrik

Peluncuran GoGreen SM.jpeg
Dok. Internal GTO
Intinya sih...
  • Gojek bekerja sama dengan Green SM untuk meningkatkan adopsi penggunaan kendaraan listrik.
  • Kolaborasi ini bertujuan untuk mengakselerasi pencapaian Zero Emissions di ekosistem GOTO, dengan target meningkatkan adopsi kendaraan listrik 3 kali lipat pada tahun 2024.
  • Kolaborasi ini juga membuka jalan menuju transformasi mobilitas urban yang mendukung pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia.

Jakarta, FORTUNE - Gojek, platform layanan on-demand ojek online dan bagian dari grup GOTO bekerja sama dengan Green SM, penyedia layanan armada taksi listrik, tingkatkatkan adopsi penggunaan kendaraan listrik.

Steven Halim, Head of Transport Gojek mengatakan, kolaborasi ini ditandai dengan peluncuran layanan GoGreen SM di aplikasi Gojek, sehingga opsi mobilitas akan semakin beragam.

"Penambahan pilihan layanan roda empat yang tersedia di aplikasi Gojek untuk menjawab ragam kebutuhan mobilitas masyarakat sekaligus mendukung agenda nasional dalam menanggulangi polusi udara," kata dia melalui keterangan resmi, Kamis (12/6).

Sektor transportasi jalan, saat ini menyumbang sekitar 22 persen dari total emisi gas rumah kaca. Kolaborasi Gojek dan Green SM menjadi upaya mengakselerasi pencapaian Zero Emissions (Nol Emisi) di ekosistem GOTO.

Pada 2024, Gojek mengklaim berhasil meningkatkan adopsi penggunaan kendaraan listrik sebesar 3 kali lipat serta meningkatkan perjalanan dengan kendaraan listrik hingga 5 kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Deny Tjia, Managing Director Green SM Indonesia menambahkan, kolaborasi dengan mitra strategis seperti Gojek dinilai penting dalam membangun sistem transportasi nasional yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak positif bagi masyarakat.

"Pendekatan ini menghadirkan pengalaman pemesanan yang lebih praktis, sekaligus memperluas jangkauan layanan Green SM kepada basis pengguna Gojek yang luas. Kolaborasi ini juga membuka jalan menuju transformasi mobilitas urban yang mendukung pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia,“ kata Deny.

Diketahui, bisnis on-demand services (ODS) Gojek mencatatkan EBITDA yang disesuaikan mencapai Rp679 miliar, berbanding terbalik jika dibandingkan 2023 yang masih negatif Rp219 miliar.

Pendapatan bruto Gojek juga meningkat 17 persen pada tahun lalu mencapai Rp14,17 triliun, dari tahun sebelumnya Rp12,11 triliun. Sedangkan, nIlai transaksi bruto (GTV) Gojek sepanjang tahun lalu mampu menembus Rp63,04 triliun, naik 13 persen dari GTV Gojek tahun sebelumnya Rp55,64 triliun.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us