Hadapi Persaingan, J&T Cargo Perkuat Rantai Pasok SDM Logistik Nasional

- J&T Cargo memperkuat fokus pada pengembangan SDM muda untuk memperkuat daya saing industri logistik nasional.
- Perusahaan menjalin kolaborasi pendidikan dengan beberapa universitas dan memberikan pelatihan internal serta kesempatan karier internasional bagi karyawan berprestasi.
- J&T Cargo fokus di layanan bisnis pengiriman B2B dan B2C, beroperasi di beberapa negara, memiliki lebih dari 240 pusat distribusi, 600 set alat sortir, 8.000 unit kendaraan, dan jumlah karyawan hingga 350.000 orang.
Jakarta, FORTUNE — Perusahaan logistik J&T Cargo memperkuat fokusnya pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) muda. Hal ini merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memperkuat daya saing industri logistik nasional.
Sejak 2024, J&T Cargo aktif menjalin kolaborasi pendidikan dengan sejumlah universitas, seperti BINUS University, Universitas Bunda Mulia, Universitas Ma Chung, Universitas Universal, dan Universitas Prima Indonesia. Program kerja sama ini meliputi sharing session, job fair, dan office tour, dengan hasil lebih dari 50 mahasiswa bergabung melalui jalur magang, staf, dan Management Trainee selama 2025.
Shahin Maulana, Talent Acquisition & Employer Branding Manager J&T Cargo mengatakan, langkah tersebut merupakan upaya strategis dalam memperkuat hubungan antara dunia akademik dan kebutuhan industri.
“Kami ingin menciptakan jembatan antara pendidikan dan dunia kerja agar generasi muda siap menghadapi tantangan industri logistik modern,” ujarnya.
Selain kemitraan kampus, perusahaan juga menjalankan berbagai pelatihan internal seperti Excel for Business, kursus bahasa Mandarin, fotografi, hingga desain UI/UX. Karyawan berprestasi juga mendapat kesempatan mengikuti pelatihan di Shanghai untuk memahami dinamika industri logistik global.
Ke depan, J&T Cargo menyiapkan forum Talent Connect, yang akan mempertemukan mahasiswa dan profesional logistik dalam kegiatan berbagi pengalaman dan jejaring industri.
“SDM unggul adalah fondasi daya saing industri logistik. Kami ingin talenta muda Indonesia mampu bersaing di level global,” kata Shahin.
Strategi perusahaan dalam pengembangan SDM mendapat pengakuan internasional melalui penghargaan “Best Partner of the Year 2025” dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tiongkok.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Duta Besar RI untuk Tiongkok, H.E. Djauhari Oratmangun, dalam acara temu pelajar Indonesia di Beijing yang dihadiri hampir seribu mahasiswa. Pada kesempatan itu, J&T Cargo juga memperkenalkan Global Talent Program, inisiatif untuk mengembangkan wawasan global dan membuka jalur karier internasional bagi talenta muda Indonesia di sektor logistik.
J&T CARGO fokus di layanan bisnis pengiriman B2B dan B2C, termasuk paket kecil, besar, FTL, gudang dan SCM. Selain Indonesia, perusahaan juga beroperasi di Malaysia, Filipina, Singapura, dan Cina, dan segera buka di Meksiko, Vietnam, serta negara-negara di Timur Tengah, Eropa, dan Amerika.
Dengan wilayah operasi ini, perusahaan memiliki lebih dari 240 pusat distribusi, 600 set alat sortir, 8.000 unit kendaraan, dan serta mengoperasikan lebih dari 23.000 outlet, dengan jumlah karyawan hingga 350.000 orang.

















