Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Harga Minyak Naik Tipis, Investor Tunggu Kelanjutan Pembicaraan Damai

Kilang Minyak
ilustrasi kilang minyak (unsplash.com/Robin Sommer)
Intinya sih...
  • Harga minyak stagnan karena investor menanti pembicaraan lanjutan untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina
  • Kontrak berjangka minyak brent berada di level US$65,90 per barel, naik 11 sen. Kontrak berjangka minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September—yang akan berakhir pada Rabu—berada di US$62,40 per barel, naik 5 sen.
  • Persediaan minyak mentah AS turun 2,42 juta barel dalam pekan yang berakhir 15 Agustus, menurut sumber pasar pada Selasa yang mengutip data American Petroleum Institute.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Harga minyak nyaris stagnan pada perdagangan Rabu (20/8) karena investor menanti pembicaraan lanjutan untuk mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina, di saat sanksi terhadap minyak mentah Rusia tetap berlaku dan kemungkinan adanya pembatasan tambahan bagi para pembelinya.

Dilansir dari Reuters, kontrak berjangka minyak brent berada di level US$65,90 per barel, naik 11 sen, Kontrak berjangka minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September—yang akan berakhir pada Rabu—berada di US$62,40 per barel, naik 5 sen. Sedangkan kontrak Oktober yang lebih aktif diperdagangkan berada di US$61,90 per barel, naik 13 sen.

Pada Selasa (19/8), harga minyak ditutup turun lebih dari 1 persen seiring optimisme investor mengenai perbincangan kesepakatan untuk mengakhiri perang semakin dekat. Jika tercapai, hal itu dapat berarti pelonggaran sanksi terhadap Rusia dan meningkatnya pasokan global.

“Pasar minyak mentah sedang berada di situasi tidak pasti... pembicaraan damai yang terus berlarut akan membuat pasar tetap waspada,” kata Emril Jamil, analis senior di LSEG dikutip dari Reuters, Rabu (20/8).

Meski sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan soal kemungkinan AS memberikan dukungan udara sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina, ia juga mengakui Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin sebenarnya tidak ingin membuat kesepakatan.

Sehari sebelumnya, Trump mengatakan sedang mengatur pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, yang kemudian akan dilanjutkan dengan KTT trilateral antara ketiga presiden tersebut.

Trump pada Selasa juga mengatakan ia telah membicarakan kemungkinan pertemuan antara Zelenskiy dan Putin di Hungaria dengan Perdana Menteri negara itu, Viktor Orban. Namun, Rusia belum mengonfirmasi akan berpartisipasi dalam pembicaraan tersebut.

“Kemungkinan resolusi cepat atas konflik dengan Rusia kini tampak kecil,” kata Daniel Hynes, Analis komoditas senior di ANZ, dalam catatannya pada Rabu.

Pada Selasa lalu, BP Plc, perusahaan minyak bumi yang bermarkas di London, Inggris menyatakan bahwa operasi di kilang Whiting, Indiana, dengan kapasitas 440.000 barel per hari, terdampak banjir akibat badai petir malam sebelumnya. Hal ini berpotensi menekan permintaan minyak mentah dari fasilitas tersebut. Kilang ini merupakan salah satu produsen bahan bakar utama untuk pasar Midwest.

Harga minyak mendapat sedikit dukungan setelah laporan industri menunjukkan permintaan minyak mentah dan bahan bakar di AS—konsumen minyak terbesar dunia—tetap stabil.

Persediaan minyak mentah AS turun 2,42 juta barel dalam pekan yang berakhir 15 Agustus, menurut sumber pasar pada Selasa yang mengutip data American Petroleum Institute. Persediaan bensin turun 956.000 barel, sementara persediaan distilat naik 535.000 barel dibanding pekan sebelumnya, kata sumber tersebut.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us