Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Coal barging PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). (Dok. ITMG)

Intinya sih...

  • PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) siapkan anggaran belanja modal US$65 juta untuk tahun 2025, naik dari anggaran tahun lalu yang sebesar US$58 juta.

  • Belanja modal akan digunakan untuk peningkatan kapasitas pelabuhan Bunyut, perbaikan hauling road, dan target produksi serta penjualan yang meningkat.

  • Perusahaan juga fokus pada transformasi menjadi perusahaan energi hijau dengan peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya atap.

Jakarta, FORTUNE - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditures (capex) sekitar US$65 juta untuk tahun 2025.

Direktur Indo Tambangraya Megah, Yulius Kurniawan Gozalie menyampaikan untuk dana belanja modal itu sepenuhnya akan berasal dari kas perusahaan.

"Jadi US$65 juta akan diambil semua dari kas yang sebesar US$990 juta," katanya dalam acara Media Gathering ITMG di Jakarta, Senin (3/3).

Untuk diketahui jumlah tersebut mengalami peningkatan dari anggaran tahun lalu yang sebesar US$58 juta. Yulius juga menjelaskan, sebagian besar belanja modal tahun ini akan digunakan peningkatan kapasitas pelabuhan Bunyut, serta perbaikan hauling road

"Sekitar 25 sampai 30 persen untuk port, kami akan naikkan kembali kapasitas barging-nya. Kemudian capex juga untuk jalan tambang itu di Bharinto," lanjutnya.

Di samping itu, Yulius juga membeberkan target perusahaan untuk tahun 2025. IMTG menargetkan total volume produksi sebesar 20,8 sampai 21,9 juta ton, meningkat 3 persen sampai 8 persen dari tahun sebelumnya. Kemudian total volume penjualan ditargetkan sebesar 26,3 sampai 27,4 juta ton, meningkat 10 persen sampai 14 persen.

Ke depan, emiten batu bara ini bermaksud masih akan melanjutkan penguatan bisnis inti serta melanjutkan transformasi menjadi perusahaan energi yang lebih hijau. Adapun pada 2024, penguatan bisnis inti IMTG ditandai dengan mulai beroperasinya dua anak usaha ITM yaitu PT Graha Panca Karsa (GPK) dan PT Tepian Indah Sukses (TIS). Operasional dua tambang greenfield tersebut telah berkontribusi terhadap peningkatan produksi dan penjualan ITM secara keseluruhan.

IMTG juga berhasil meningkatkan total cadangan batubara sebesar 93 juta ton, meningkatkan kapasitas pelabuhan angkut, dan variasi hasil coal blending di tahun 2024.

Pada bisnis perdagangan batubara, anak usaha ITM, PT Energi Batubara Perkasa (EBP), berhasil meningkatkan total volume penjualan sebesar 9 persen secara tahunan.

Sementara pada pilar bisnis energi terbarukan, ITM berhasil meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya atap (PLTS Atap). ITM melalui anak usahanya PT ITM Bhinneka Power (IBP) dan dua anak usaha IBP, yaitu PT Cahaya Power Indonesia (CPI) dan PT Centra Multi Suryanesia Aset (CMSA), membukukan peningkatan pada kapasitas kontrak energi berbasis tenaga surya dari 23,1 MWp pada tahun 2023 menjadi 61,3 MWp di tahun 2024.

Editorial Team