Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Kargo Technologies Bidik Peralihan 40.000 Kendaraan Logistik ke EV

Kargo Technologies bersama dengan partner ekosistem Foton, JAC, Wuling, VKTR, dan Blitz.jpg
Kargo Technologies bersama dengan partner ekosistem Foton, JAC, Wuling, VKTR, dan Blitz.jpg
Intinya sih...
  • Kargo Technologies meluncurkan kemitraan logistik berbasis kendaraan listrik (EV) untuk menghadirkan armada mobil listrik terbesar di Asia Tenggara.
  • Perusahaan menargetkan mengoperasikan lebih dari 500 kendaraan listrik pada 2025 dan meningkat menjadi 2.500 EV pada 2026, sebagai bagian dari visi jangka panjang untuk melakukan elektrifikasi 40.000 kendaraan pada 2035.
  • Kargo Tech telah memulai program pilot dengan sejumlah pelanggan korporasi terpilih pada akhir 2025, serta memperkenalkan program kemitraan khusus bagi para shipper dan klien korporasi untuk mempercepat adopsi EV di sektor logistik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE — Kargo Technologies, startup logistik meluncurkan kemitraan logistik berbasis kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) sebagai strategi perusahaan menghadirkan armada mobil listrik terbesar di Asia Tenggara. Perusahaan menargetkan mengoperasikan lebih dari 500 kendaraan listrik pada 2025 dan meningkat menjadi 2.500 EV pada 2026, sebagai bagian dari visi jangka panjang untuk melakukan elektrifikasi 40.000 kendaraan pada 2035.

Langkah baru ini selain ditujukan untuk mempercepat transisi menuju rantai pasok hijau di Indonesia, juga untuk membangun fondasi “Electrified Silk Road” —jaringan logistik berbasis kecerdasan buatan yang menghubungkan Asia Tenggara, Tiongkok, dan Timur Tengah.

Hal ini sekaligus membuka fase baru dalam strategi Kargo untuk merespons meningkatnya kebutuhan akan layanan logistik yang lebih bersih, efisien, dan terintegrasi secara digital.

Dorongan menuju penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan, sebagaimana tercantum dalam Permen ESDM No. 10/2025 dan Perpres No. 112/2022, turut memperkuat urgensi adopsi moda transportasi rendah emisi di Indonesia. Program elektrifikasi yang dijalankan Kargo mencerminkan ambisi perusahaan dalam penggunaan truk listrik, sekaligus memodernisasi tulang punggung transportasi yang selama ini menjadi penopang utama perdagangan domestik maupun lintas batas.

“Kendaraan listrik memungkinkan kita melihat logistik bukan sekadar aktivitas pemindahan barang, tetapi sebagai sebuah sistem terintegrasi yang dapat dianalisis, diukur, dan terus ditingkatkan,” ujar Tiger Fang, CEO dan Founder Kargo Technologies dalma keterangan tertulis, Kamis (4/12).

Kargo telah bekerja sama dengan sejumlah pelanggan besar — termasuk SPX, Astro, Teleport, dan Modena— untuk mulai mengalihkan sebagian jaringan logistik mereka ke armada listrik, sejalan dengan roadmap elektrifikasi 2035 perusahaan. Para pengguna awal ini mulai mengintegrasikan rute-rute tertentu dengan armada elektrik Kargo untuk mensinergikan pertumbuhan komersial dengan target dekarbonisasi.

Seiring ekspansi armada, transisi ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja emisi, menekan biaya operasional, dan memperkuat keandalan pengiriman.

Kargo memiliki visi jangka panjang membangun “Electrified Silk Road” — sebuah jaringan logistik asset-light berbasis AI yang menghubungkan produk dari pabrik hingga konsumen Asia Tenggara, Timur Tengah, dan nantinya negara-negara Global South. Dengan melakukan elektrifikasi pada armada dan menanamkan kecerdasan di setiap pengiriman. Kargo berupaya menciptakan jalur perdagangan yang lebih bersih, lebih cepat, dan transparan, melampaui model logistik tradisional berbasis solar dan sistem offline.

“Pemerintah telah menyusun arah yang jelas untuk transisi energi, tetapi sektor privat yang harus menerjemahkannya menjadi proyek nyata, armada nyata, dan lapangan kerja nyata. Ekosistem logistik EV Indonesia — dari manufaktur, lembaga pembiayaan, hingga platform digital — menunjukkan bagaimana perusahaan kita dapat memimpin logistik hijau sambil menciptakan ribuan lapangan kerja berkualitas di sepanjang value chain,” kata Anindya Bakrie, Ketua Umum KADIN Indonesia.

Djauhari Oratmangun, Duta Besar RI untuk Republik Rakyat Tiongkok menambahkan, pemerintah melihat gelombang baru investasi Tiongkok ke Indonesia, tidak hanya di sektor tradisional tetapi juga di manufaktur kendaraan listrik, baterai, dan logistik digital. “Kolaborasi ini mendukung transisi energi Indonesia, menciptakan lapangan kerja berkualitas, dan memposisikan negara kita sebagai mitra kunci dalam membangun jalur perdagangan yang lebih bersih dan efisien antara Tiongkok dan Asia Tenggara,” katanya.

Tahapan Implementasi Program EV

Kargo Tech telah memulai program pilot dengan sejumlah pelanggan korporasi terpilih pada akhir 2025. Hal ini bertujuan untuk mengukur efisiensi energi aktual dan manfaat biaya operasional, menilai kesiapan rute dan infrastruktur pendukung serta mengumpulkan umpan balik langsung dari pengguna awal layanan logistik EV.

Perusahaan akan mengoperasikan lebih dari 500 EV pada 2025 dan 2,500 EV pada 2026, sebagai fondasi awal armada elektrik berskala besar yang dapat mendukung pergerakan logistik lintas batas di masa depan. Kargo menargetkan elektrifikasi penuh seluruh armada pada 2035.

Untuk mempercepat adopsi EV di sektor logistik, Kargo Technologies memperkenalkan program kemitraan khusus bagi para shipper dan klien korporasi. Perusahaan yang mengadopsi EV akan memperoleh berbagai keunggulan dibandingkan armada konvensional.

Dengan mengintegrasikan data EV ke dalam platform Kargo Nexus, shipper memperoleh visibilitas operasional yang transparan dan real-time — menjawab tantangan efisiensi yang dihadapi organisasi logistik dari berbagai skala.

Program ini juga mendukung perusahaan dengan komitmen ESG dan ramah lingkungan dalam mencapai operasional logistik yang rendah emisi, mengubah target keberlanjutan lingkungan menjadi hasil operasional yang terukur.

Untuk memastikan ketersediaan pasokan EV dan mendukung industri nasional, Kargo Technologies telah mendatangi MoU dengan beberapa merek kendaraan listrik komersial terbesar, termasuk Foton, JAC, Wuling, dan VKTR. Para OEM ini telah melakukan lokalisasi produksi di Indonesia, berkontribusi pada penciptaan ribuan lapangan kerja dan memperkuat posisi indonesia sebagai hub regional manufaktur EV dan inovasi logistik hijau.

Dengan dukungan lembaga perbankan global seperti HSBC serta mitra pembiayaan seperti Indomobil Finance dan Chailease, Kargo menyediakan skema pembiayaan terstruktur untuk armada EV, memungkinkan pengadaan aset EV yang telah dikomitmenkan dan menciptakan model pengembangan aset yang dapat diskalakan di masa depan.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us

Latest in Business

See More

Kargo Technologies Bidik Peralihan 40.000 Kendaraan Logistik ke EV

04 Des 2025, 21:50 WIBBusiness