Laba Bersih Dharma Polimetal (DRMA) Naik Hampir 2 Persen Jadi Rp419,87 M

- Laba bersih DRMA naik 1,89 persen dari tahun sebelumnya.
- Pendapatan perusahaan naik menjadi Rp4,39 triliun, dengan penjualan terbesarnya segmen roda dua.
- Perusahaan juga mengumumkan rencana akuisisi PT Mah Sing Indonesia.
Jakarta, FORTUNE - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) melaporkan kenaikan laba bersih 1,89 persen dalam setahun (YoY) menjadi Rp419,87 miliar pada kuartal III-2025. Penguatan laba yang bergerak dalam bidang manufaktur komponen otomotif itu ditopang oleh peningkatan pendapatan 9,20 persen (YoY) menjadi Rp4,39 triliun.
Laporan keuanganny menunjukkan beban pokok penjualan perseroan naik 10,17 persen (YoY) menjadi Rp3,62 triliun, sehingga laba bruto menjadi Rp765,77 miliar. Capaian itu lebih besar 5,01 persen dari periode sama pada tahun sebelumnya.
Dalam urusan Laba per saham, perusahaan itu menyaksikan kenaikan dari Rp88 per saham menjadi Rp89.
Presiden Direktur PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), Irianto Santoso, menyatakan capaian tersebut didorong oleh strategi diversifikasi perseroan pada lini manufaktur.
"Perseroan telah membangun ekosistem kendaraan listrik, serta masuk ke aftermarket dengan mengembangkan aki litium 12V, 6Ah. Perseroan juga mengembangkan battery energy storage system (BESS) sebagai salah satu diversifikasi perusahaan," demikian Irianto dalam keterangan resmi, dikutip Senin (27/10).
Dari seluruh bisnisnya, segmen roda dua menopang penjualan perseroan dengan raihan nilai Rp2,72 triliun, atau setara 62 persen dari total penjualan. Sementara itu, segmen roda empat membukukan penjualan bernilai Rp988,18 miliar.
Segmen lainnya mencatatkan penjualan Rp680,63 miliar, dan segmen ekspor mencatatkan penjualan Rp18,37 miliar.
Struktur permodalan perusahaan terhitung kuat dengan total aset naik 7,74 persen (YoY) menjadi Rp4,13 triliun. Sementara itu, ekuitas perseroan juga mengalami kenaikan menjadi Rp2,54 triliun atau sebesar 9,35 persen (YoY).
Liabilitas perseroan, di sisi lain, juga naik 6,17 persen (YoY) menjadi Rp1,45 triliun.
Tahun ini, DRMA membagikan dividen tunai Rp203,3 miliar, yang setara dengan 35 persen laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2024 yang mencapai Rp579,3 miliar.
Pada perdagangan hari ini, saham DRMA naik 80 poin atau 7,92 persen menjadi Rp1.090.
Akuisisi PT Mah Sing Indonesia

Perseroan pun mengumumkan rencana akuisisi PT Mah Sing Indonesia pada keterbukaan informasi. Aksi tersebut dilakukan demi menambah dan memperluas kegiatan usaha, khususnya dalam urusan peningkatan pendapatan dan penambahan portofolio produk, khususnya komponen plastik untuk kendaraan roda empat.
“Saat ini, syarat dan ketentuan dari dokumentasi akuisisi masih dalam tahap negosiasi dan pendalaman oleh direksi perseroan kami. Proses ini dilakukan sesuai dengan kepentingan perseroan serta seluruh pemangku kepentingan,” demikian manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi, Senin (27/10).
Nilai yang diusulkan untuk akuisisi ini berada di ambang batas transaksi material, yaitu di bawah 20 persen dari ekuitas perseroan. Hal ini diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17.POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.

















