Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Laba Huawei Anjlok 32 Persen, 'Dibakar' untuk R&D dan Rebut Takhta Pasar Ponsel

Logo Huawei di MWC24 di Barcelona (huawei.com)
Logo Huawei di MWC24 di Barcelona (huawei.com)
Intinya sih...
  • Huawei laporkan penurunan laba bersih 32 persen pada semester I-2025 akibat biaya R&D untuk mengimbangi sanksi AS.
  • Pendapatan perusahaan naik 4 persen menjadi 427 miliar yuan, pendapatan semester pertama tertinggi sejak 2020.
  • Huawei kembali menduduki puncak pasar ponsel pintar domestik, namun pengirimannya turun 3,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Raksasa teknologi asal Cina, Huawei, melaporkan laba bersihnya anjlok 32 persen secara tahunan (YoY) pada semester I-2025 menjadi 37 miliar yuan (setara US$5,17 miliar). Penurunan tajam ini terjadi akibat masifnya investasi pada riset dan pengembangan (R&D) untuk melawan dampak sanksi Amerika Serikat (AS), meskipun di sisi lain pendapatan perusahaan justru naik 4 persen menjadi 427 miliar yuan.

Sepanjang Januari-Juni 2025, Huawei mengalokasikan 96,9 miliar yuan untuk R&D, setara dengan 23 persen dari total pendapatannya. Angka ini meningkat dari 88,9 miliar yuan, atau 22 persen dari pendapatan, pada periode yang sama pada 2024.

Investasi besar ini tampaknya membuahkan hasil signifikan, terutama di pasar domestik. Untuk pertama kalinya dalam empat tahun, Huawei kembali menduduki puncak pasar ponsel pintar Cina pada kuartal kedua 2025 dengan pangsa pasar mencapai 18 persen.

Menurut data dari firma riset IDC, Huawei mengirimkan 12,5 juta unit ponsel pada periode April-Juni 2025. Namun, angka pengiriman ini tercatat turun 3,4 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya.

Pencapaian Huawei ini terjadi di tengah pasar ponsel pintar Cina yang secara keseluruhan mengalami kontraksi. Pengiriman total di pasar tersebut turun 4 persen menjadi 69 juta unit, menandai penurunan pertama setelah enam kuartal berturut-turut mencatat pertumbuhan.

Sejak 2020, Huawei berada di bawah sanksi ketat AS yang membatasi aksesnya ke teknologi cip canggih. Sebagai respons, perusahaan telah berinvestasi besar-besaran untuk mengembangkan cip dan peralatannya sendiri, yang puncaknya terlihat pada peluncuran seri Mate 60 dengan kemampuan 5G pada 2023.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us