Laba IPCC Naik 11,19% Jadi Rp212,2 M di 2024, All-Time High

- PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencetak laba bersih sebesar Rp212,22 miliar pada 2024, naik 11,19% dari tahun sebelumnya.
- Pendapatan perseroan juga tumbuh 12,16%, dengan kontribusi tertinggi berasal dari Tanjong Priok dan Terminal Satelit IPCC di berbagai area.
- IPCC berhasil menerapkan pola bisnis baru yaitu implementasi single billing dan akan fokus pada ekspansi bisnis baik organik maupun anorganik pada 2025.
Jakarta, FORTUNE - Emiten bagian dari Grup Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) mencetak laba bersih sebesar Rp212,22 miliar pada 2024, naik 11,19 persen (YoY) dari 2023.
Manajemen menyatakan, ini merupakan laba bersih tertinggi sejak perseroan beroperasi. Pertumbuhan tersebut disebbakan oleh transformasi aspek komersial dan operasional, serta standardisasi dan digitalisasi berbagai lini pendukung perseroan.
Pendapatan perseroan juga tercatat tumbuh 12,16 persen (YoY) menjadi Rp824,60 miliar; dari Rp735,20 miliar pada 2023. Tanjong Priok merupakan kontributor pendapatan tertinggi, yakni Rp757,77 miliar atau 91,09 persen. Kemudian, Terminal Satelit IPCC di berbagai area (Belawan, Pontianak, Balikpapan, Makassar dan Banjarmasin yang baru dioperasikan per tanggal 1 Oktober 2024) berkontribusi sebesar Rp66,34 miliar atau 8,76 persen.
Adapun jika dilihat dari pendapatan per jenis cargo, CBU menyumbangkan porsi pendapatan terbesar dengan Rp613,61 miliar atau sekitar 74,79 persen. Sementara itu, pendapatan alat berat dan bus/truk masing-masing Rp80,45 miliar dan Rp90,10 miliar. Itu setara 9,76 persen dan 10,93 persen dari pendapatan keseluruhan.
Pada 2024, perseroan berhasil menerapkan pola bisnis baru yaitu implementasi single billing. IPCC juga mencatatkan kenaikan total aset sebesar 3,49 persen dari Rp 1,78 triliun pada 2023, menjadi Rp 1,85 triliun pada akhir 2024. Katalisnya adalah kenaikan kas dan setara kas IPCC mencapai Rp 810 miliar yang naik sebesar 20,92 persen.
Direktur Utama IPCC, Sugeng Mulyadi mengatakan, "Sepanjang tahun 2024, IPCC berhasil memperluas layanan melalui penambahan kapasitas melalui PDC, integrasi layanan logistik, penambahan terminal satelit dan penerapan pola bisnis yang baru."
Strategi perseroan
Pada 2025, IPCC akan fokus pada strategi bisnis dengan terus melaksanakan ekspansi bisnis baik organik maupun anorganik. IPCC akan terus melakukan penguatan pada sisi operasional dan digitalisasi.
Salah satunya telah dilakukan, yaitu Go-Live aplikasi PTOS-C pada terminal internasional. Tujuannya, integrasi layanan dan memadukan pola operasi dengan teknologi terkini.
Selain peningkatan dari kinerja keuangan, jejak langkah bidang bisnis IPCC yang dinamis juga memperhatikan unsur lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang berkelanjutan.
Dari sisi tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), pada 2024, IPCC terus mendukung program prioritas bidang lingkungan melalui konservasi biota dan ekosistem laut seperti penanaman 8.100 bibit 1.000 pohon mangrove di Provinsi Kalimantan Tengah.