BUSINESS

Adaro Energy Akan Bagikan Dividen Rp4,9 Triliun, Ini Jadwalnya

Perusahaan mencetak kinerja memuaskan hingga September 2021.

Adaro Energy Akan Bagikan Dividen Rp4,9 Triliun, Ini JadwalnyaANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj
22 December 2021
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Adaro Energy Tbk bakal membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2021. Perusahaan pertambangan batu bara ini menebarkan dividen dari perolehan laba bersih sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini.

Menukil keterangan Adaro dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/12), perusahaan akan membagikan dividen US$350 juta atau setara Rp4,89 triliun (asumsi kurs Rp14.250).

“Perseroan menyampaikan rencana pembagian dividen interim untuk periode tahun buku 2021 sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 20 Desember 2021,” demikian pernyataan manajemen Adaro seperti dikutip, pada Rabu (22/12).

Data keuangan yang mendasari pembagian dividen tersebut: laba bersih US$465,28 juta atau setara Rp6,63 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya US$2,55 miliar (Rp36,37 triliun), dan ekuitas atau modal US$4,32 miliar (Rp61,62 triliun).

Berikut jadwal pembagian dividennya.

  • Tanggal cum dividen (tanggal terakhir investor yang ingin membeli saham perseroan dan berhak beroleh dividen) di pasar regular dan pasar negosiasi: 29 Desember 2021
  • Tanggal ex dividen (pemegang saham yang membeli di tanggal tersebut tidak berhak lagi mendapatkan dividen) di pasar regular dan pasar negosiasi: 30 Desember 2021
  • Tanggal cum dividen di pasar tunai: 3 Januari 2022
  • Tanggal ex dividen di pasar tunai: 4 Januari 2022
  • Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 3 Januari 2022
  • Tanggal pembayaran dividen: 14 Januari 2022

Saham Adaro beriring kinerja

Pada saat berita ini ditulis, menurut data BEI, harga saham emiten berkode ADRO tersebut mencapai Rp2.120 per saham. Dalam enam bulan terakhir, saham perusahaan ini melejit 64,3 persen. Sedangkan, setahunan tumbuh 44,2 persen dari sebelumnya yang hanya Rp1.470 per saham.

Tren kenaikan harga saham ADRO diperkirakan beriringan dengan kinerjanya. Berdasarkan laporan keuangan, ADRO pada sembilan bulan pertama 2021 ini mencetak laba US$420,90 juta (Rp5,99 triliun), atau naik 284,8 persen setahunan (year-on-year/yoy). Pendapatan perusahaan tumbuh 31,4 persen menjadi US$2,57 miliar atau senilai Rp36,61 triliun.

“Adaro Energy (AE) mencatat peningkatan profitabilitas berkat kondisi pasar batu bara yang lebih baik. AE juga mempertahankan operasi yang kuat dan efisien serta berfokus pada keunggulan operasional,” kata Presiden Direktur dan Chief Exutive Officer (CEO) Adaro Energy, Garibaldi Thohir, dalam keterangan resmi, pada awal Desember 2021.

Melihat ke belakang, laba emiten berkode ADRO itu juga sudah melebihi capaian era sebelum pandemi COVID-19. Pada periode sama 2019, perseroan menangguk laba US$405,99 juta.

Khusus untuk laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) operasional, perusahaan meraih US$1,15 miliar (Rp16,39 triliun) atau naik 70 persen secara tahunan, kata Garibaldi. Menurutnya, dengan mempertimbangkan fundamental pasar batu bara terakhir, ADRO merevisi EBITDA menjadi US$1,75 miliar-US$1,90 miliar untuk 2021 keseluruhan.

Related Topics