Mengenal Net Present Value Dalam Bisnis: Arti dan Manfaat
NPV mengukur prospek keuntungan dari sebuah investasi.
03 November 2022
Jakarta, FORTUNE – Pebisnis perlu memahami Net Present Value (NPV) dalam melangsungkan usahanya. Sebab, indikator tersebut memungkinkan dalam upaya membantu penganggaran modal serta menganalisis profitabilitas suatu proyek.
NPV merujuk metode dalam analisis keuanganuntuk menentukan kelayakan investasi suatu bisnis. Indikator tersebut mengukur nilai investasi saat ini dari arus kas masa depan dibandingkan dengan investasi awal.
Dengan kata lain, NVP merupakan perbedaan antara nilai investasi sekarang dari arus kas masuk dengan nilai dari arus kas keluar selama periode tertentu.
Teknik analisis tersebut terutama digunakan dalam perencanaan investasi dan penganggaran modal untuk mengukur profitabilitas proyek atau investasi.
Dengan NPV, pebisnis bisa mengetahui hasil yang diharapkan dari suatu investasi apakah akan menguntungkan atau tidak.
Indikator ini penting bagi perusahaan untuk mengambil keputusan tepat yang berkenaan dengan investasi modal yang besar maupun ekspansi bisnis, sebagaimana dilansir dari laman Mekari.
Manfaat NPV
NPV secara umum dapat dianggap sebagai nilai yang diharapkan dari keuntungan investasi masa depan. Indikator itu tentu memberikan sejumlah keuntungan bagi bisnis maupun perusahaan. Berikut sejumlah fungsi Net Present Value, seperti dikutip dari laman accurate.
1. Mengetahui peluang investasi
Dalam bisnis, perhitungan NPV digunakan untuk mengetahui kapasitas dan peluang perusahaan dalam mengelola investasi pada masa mendatang.
Jika menghasilkan keuntungan, rencana investasi itu tentu akan dilakukan. Di sisi lain, jika prediksi investasi berakhir dengan kerugian di masa depan, investasi mungkin akan ditinggalkan.
2. Menilai investasi
Analisis NPV berfungsi untuk menakar nilai suatu investasi, proyek, atau urutan arus kas apa pun. NPV adalah statistik yang komprehensif karena menggabungkan semua pendapatan dan biaya modal yang terkait dengan investasi ke dalam free cash flow (FCF).
3. Manajemen anggaran
NPV juga dapat membantu bisnis menerapkan manajemen anggaran yang efisien.
Rumus dan Contoh Perhitungan NPV
Menghitung NPV terhitung mudah. Namun, perlu diperhatikan bahwa rumusnya beragam dan bergantung pada konsistensi dan jumlah arus kas yang dihadapi perusahaan.
Secara umum ada dua rumus NPV: NPV untuk investasi dengan arus kas tunggal, dan NPV untuk proyek dengan banyak arus kas dan durasi lebih lama. Berikut penjelasannya dilansir dari pelbagai sumber.
1. Rumus NPV untuk investasi dengan arus kas tunggal
Saat menghitung NPV untuk proyek jangka pendek dengan arus kas tunggal, satu-satunya variabel yang diperlukan untuk mendapatkan nilai sekarang adalah arus kas, periode waktu arus kas, dan tingkat diskonto.
Jika proyek hanya memiliki satu arus kas, rumus NPV berikut dapat diterapkan:
Net present value = Arus kas / (1 + i)^t – investasi awal
Keterangan:
- i = tingkat pengembalian atau diskonto yang diminta
- t = jumlah periode waktu.
2. Rumus NPV untuk proyek dengan banyak arus kas dan durasi lebih lama
Jika perusahaan berurusan dengan proyek yang lebih panjang serta melibatkan banyak arus kas, ada rumus NPV khusus yang bisa digunakan.
Untuk investasi jangka panjang dengan beberapa arus kas, rumusnya hampir sama. Kecuali jika perusahaan bakal mendiskontokan setiap arus kas satu per satu dan kemudian menambahkannya bersama-sama.
Net present value = Jumlah nilai saat dari pendapatan yang diharapkan – investasi awal
Sebagaimana terlihat dalam rumus, untuk mendapatkan nilai arus kas saat ini perusahaan perlu mendiskontokannya pada tingkat tertentu. Tingkat tersebut diperoleh dengan mempertimbangkan pengembalian investasi dengan risiko atau biaya pinjaman yang sama untuk investasi tersebut.
Hasil penghitungan NPV yang positif menunjukkan pendapatan yang diproyeksikan melebihi biaya yang diantisipasi. Dengan demikian, investasi yang Anda lakukan kemungkinan besar akan menguntungkan.
Sebaliknya, apabila investasi menghasilkan NPV negatif, maka kemungkinan besar investasi atau proyek tersebut akan mengakibatkan kerugian.
Sebelum perusahaan memutuskan akan melanjutkan suatu proyek atau investasi, ada baiknya bila berfokus pada proyek yang menghasilkan nilai NPV yang positif.
Contoh perhitungan NPV sebagai berikut, seperti dikutip dari laman Mekari. Perusahaan A, misalnya, tengah merencanakan proyek berinvestasi awal Rp80.000.000. Investasi ini diproyeksikan menghasilkan arus kas Rp100.000.000 pada tahun selanjutnya.
Lantas, berapa NPV dari proyek tersebut jika diasumsikan tingkat pengembalian yang diminta adalah 10 persen atau 0,1 dan tidak ada nilai sisa pada akhir proyek? Berikut perhitungannya.
NPV = [Rp. 100.000.000/ (1+0,1) ^1] – Rp. 80.000.000
NPV = Rp. 10.909.090
Perhitungan tersebut menunjukkan hasil NPV positif. Jadi, kemungkinan besar proyek tersebut akan menguntungkan sehingga perusahaan itu dapat menerima proyek dimaksud.
Related Topics
Related Articles