Pembangunan Tambang Pani Milik EMAS Capai 83%, Ore Feeding Dimulai

Jakarta, FORTUNE - Pembangunan proyek tambang emas Pani milik PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) telah mencapai 83 persen penyelesaian.
Perkembangan itu ditandai oleh dimulainya kegiatan ore feeding di proyek Tambang Emas Pani, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo pada 12 November 2025.
"Ore feeding menandai babak baru bagi EMAS, dari konstruksi menuju operasi," kata Presiden Direktur EMAS, Boyke Poerbaya Abidin dalam keterangannya, Senin (17/11). "Proyek berjalan sesuai rencana menuju produks emas pertama di awal 2026."
Hingga akhir Oktober 2025, proyek tambang emas Pani sudah mencakup fasilitas utama seperti heap leach pad, pabrik ADR, dan infrastruktur pendukung.
Nantinya, fasilitas itu akan menggunakan listrik dari sumber energi terbarukan melalui skema Sertifikat Energi Terbarukan. EMAS telah menandatangani kesepakatan dengan PLN terkait hal tersebut.
Proyek Pani memiliki cadangan (reserve) bijih sebesar 190 juta ton dengan kandungan emas sekitar 4,8 juta ons dari perkiraan Sumber Daya Mineral (Mineral Resource Estimate) sebesar 292,4 juta ton yang mengandung lebih dari 7 juta ons emas.
Proyek ini dirancang sebagai tambang berbiaya rendah dengan umur operasi jangka panjang, dengan kapasitas pengolahan hingga 19 juta ton bijih per tahun.
Tahap awal proyek menggunakan metode heap leach berkapasitas 7 juta ton bijih per tahun, dengan penambangan pertama pada 1 Oktober 2025 dan menargetkan produksi emas perdana pada kuartal I 2026.
Selanjutnya, MGR akan membangun fasilitas carbon-in-leach (CIL) berkapasitas awal 7,5 juta ton per tahun dan berekspansi menjadi 12 juta ton per tahun pada 2030. Gabungan fasilitas heap leach dan CIL diharapkan mampu menghasilkan produksi puncak hingga 500.000 ounces emas pada 2032.
Dikutip dari IDX Mobile, harga saham EMAS terkoreksi 3,27 persen ke harga Rp3.830.

















