Pendapatan Turun, Laba Bersih Bundamedik (BMHS) Justru Naik 3,85 Persen

- Kenaikan Rp12,24 miliar tersebut terjadi pada kuartal III-2025.
- Penurunan tipis pada departemen pendapatan dipicu penurunan pada beban usaha.
- RS Bunda menjadi pendorong utama pertumbuhan BMHS dengan kontribusi 51 persen.
Jakarta, FORTUNE - PT Bundamedik Tbk (BMHS), emiten penyedia layanan kesehatan, membukukan peningkatan laba bersih menjadi Rp12,24 miliar pada kuartal III-2025. Angka tersebut merupakan kenaikan 3,85 persen dalam setahun (YoY) jika dibandingkan dengan capaian pada periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp11,79 miliar.
Meski demikian, berdasarkan laporan keuangan, pendapatan perseroan turun tipis 0,18 persen (YoY) menjadi Rp1,15 triliun pada kuartal III-2025. Hal ini disebabkan oleh beban usaha yang turun 0,75 persen (YoY) menjadi Rp468,75 miliar.
“Pendapatan turun dan laba naik salah satunya disebabkan oleh efisiensi, operasional maupun pelayanan yang cost-based,” ujar Direktur Keuangan BMHS, Cuncun Wijaya, dalam acara media gathering di Jakarta, Jumat (31/10).
Kontribusi pendapatan berasal dari RS Bunda, kemudian dilanjutkan dengan Morula IVF, dan Diagnos. RS Bunda menjadi pendorong utama pertumbuhan BMHS dengan kontribusi 51 persen terhadap total pendapatan rumah sakit selama sembilan bulan pertama 2025.
“Dari sisi revenue meningkat 23 persen dan sisi operasionalnya EBITDA naik hingga 41 persen,” ujar Presiden Direktur BMHS, Agus Heru Darjono.
Dari sisi neraca keuangan, total aset BMHS per 30 September mencapai Rp3,63 triliun, naik 5,49 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.
Perusahaan juga mencatatkan pertumbuhan liabilitas sebesar 13,97 persen menjadi Rp1,47 triliun per 30 September 2025. Di sisi lain, total ekuitasnya tumbuh 0,28 persen menjadi Rp1,71 triliun.
Perseroan membidik pertumbuhan pada sisi bottom line hingga double digit sampai akhir tahun.
RS Bunda Group tergolong sebagai pionir dalam ihwal robotic surgery dengan lebih dari 800 pasien sejak 2012, dan menerapkan robotic skin sparing mastectomy (RSSM) atau prosedur pengangkatan tumor pada payudara menggunakan bantuan robot. Metode tersebut diklaim sebagai yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
Pada perdagangan hari ini, saham BMHS naik 1 poin atau 0,63 persen menjadi Rp159.


















