Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Penjualan Masih 45,8% dari Target 2025, Ini Strategi Japfa Comfeed

IMG-20250903-WA0002.jpg
Pubex Japfa, September 2025. (Dok. JAPFA)

Jakarta, FORTUNE - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) telah merealisasikan belanja modal senilai Rp930 miliar sepanjang semester-I 2025. Fokusnya adalah mendongkrak kapasitas volume produksi lewat ekspansi, di tengah fluktuasi harga dan penurunan penjualan.

Realisasi belanja modal itu naik dari periode serupa pada 2024, yang hanya mencapai Rp720 miliar. "Investasi ini juga diarahkan untuk mempercepat program digitalisasi di berbagai unit operasional, mulai dari tahap produksi hingga pemasaran," kata Direktur Japfa Comfeed, Leo Handoko Laksono dalam paparan publik JPFA, Rabu (3/9).

Sebagai konteks, pada 2025, Japfa mengalokasikan belanja modal sekitar Rp2 triliun. Alokasi investasi itu meliputi penambahan silo, ekspansi kapasitas di bisnis pakan di Makassar, bisnis budidaya perairan di Lamongan, hingga memperkuat hilirisasi melalui pembangunan fasilitasnya.

Sebelumnya, dari segi kinerja, JPFA membukukan laba bersih senilai Rp1,23 triliun (-16,4 persen, YoY) dan penjualan bersih senilai Rp27,5 triliun (-0,6 persen, YoY) pada semester-I 2025.

Pada periode itu, Japfa menghadapi sejumlah tantangan termasuk pelemahan daya beli dan pelemahan nilai tukar yang berdampak terhadap kinerja. Yang pertama mempengaruhi penjualan, sedangkan yang kedua berefek pada kenaikan harga bahan baku.

"Kami tetap berfokus pada produktivitas dan inovasi dengan tetap berhati-hati dalam melakukan investasi modal. Kami pun melakukan penyesuaian strategis dalam operasional bisnis, terutama untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang," ujar Leo.

Kendati penjualan pada semester-I 2025 baru mencapai 45,83 persen dari target, perseroan tak merevisi target penjualan bersih di 2025, yakni Rp60 triliun. Itu dilandasi oleh rencana ekspansi dan peningkatan produksi perseroan.

"Kami mengejar produktivitas dan volume penjualan di tengah-tengah fluktuasi harga," kata Financial Controller JPFA, Erwin Djohan. "Salah satunya melakukan inovasi dalam proses produksi lewat digitalisasi. Kami juga meningkatkan efisiensi dari produk, operasional, dan administrasi."

Harga saham JPFA terkoreksi 1,75 persen ke Rp1.685 pada perdagangan Rabu pukul 13.45 WIB.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us