Pertamina Gandeng ACWA Power Arab Saudi Untuk Kembangkan Energi Bersih

- Pertamina bekerja sama dengan ACWA Power Arab Saudi untuk mengembangkan teknologi energi bersih.
- Pertamina mengalokasikan Capex sekitar 14 – 16 persen untuk pengembangan energi bersih, jauh di atas rata-rata perusahaan energi global.
- Pertamina juga telah mengembangkan energi bersih dari surya dan sumber panas bumi dengan kapasitas terbesar di Indonesia.
Jakarta, FORTUNE - PT Pertamina (Persero) melakukan kerja sama dengan ACWA Power Arab Saudi untuk mengembangkan teknologi energi bersih.
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri menjelaskan kerja sama ini diharapkan dapat mendukung transisi energi bersih. Pertamina menyatakan serius menggarap ini dan menargetkan menjadi pemimpin dari transisi energi bersih.
Untuk menyokong terpenuhinya target tersebut, Pertamina mengalokasikan sekitar 14 – 16 persen dari belanja modal untuk pengembangan energi bersih. Angka ini jauh di atas rata-rata perusahaan energi global yang mengalokasikan hanya satu digit. Saat ini Pertamina juga telah mengembangkan energi bersih dari surya untuk mendukung operasional berbagai lini bisnis berbasis energi bersih.
"Pertamina berkomitmen penuh terhadap strategi pertumbuhan ganda, yaitu memastikan keamanan energi nasional sekaligus mempercepat transisi energi. Kolaborasi kami dengan ACWA Power merupakan langkah strategis untuk mewujudkan visi ini,” ujar Simon.
ACWA Power termasuk dalam perusahaan global terkemuka untuk solusi energi terbarukan dan gas ke listrik (gas to power). Sehingga dengan menggabungkan kekuatan pada energi terbarukan, hidrogen hijau, dan infrastruktur berkelanjutan, dapat menciptakan nilai nyata bagi kedua negara dan memimpin transformasi kawasan menuju ekonomi rendah karbon.
Pertamina juga mengelola energi bersih dari sumber panas bumi dengan kapasitas terbesar di Indonesia dengan total kapasitas terpasang mencapai 1.877,5 MW, dengan produksi listrik dari panas bumi mencapai 4.827,22 gigawatt hour (GWh) per tahun.
"Kami berkomitmen mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di semua lini bisnis dan operasi," pungkas Simon.
Adapun, kesepakatan kedua pihak diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepakatan yang dilaksanakan bersamaan dengan rangkaian kunjungan resmi Presiden Prabowo Subianto ke Arab Saudi pada Rabu, 2 Juli 2025.