Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Terbang Gunakan Pertamina SAF, Begini Komentar Penumpang Pelita Air

1001052196.jpg
Pramugari Pelita Air dalam penerbangan rute Jakarta – Bali. (dok. Pertamina)
Intinya sih...
  • Pertamina meluncurkan penerbangan perdana dengan bahan bakar ramah lingkungan, Sustainable Aviation Fuel (SAF), berbahan dasar minyak jelantah.
  • Penumpang merasa nyaman dan senang dengan penggunaan SAF dalam penerbangan perdana Pelita Air dari Jakarta ke Bali.
  • Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui program-program berkelanjutan yang berdampak nyata bagi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Pertamina melalui anak usaha Pelita Air melakukan penerbangan perdana menggunakan Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang berbahan baku Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah. Penerbangan dengan rute Jakarta – Bali ini menjadi penerbangan pertama Pelita Air menggunakan bahan bakar ramah lingkungan. 

Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina Agung Wicaksono mengatakan penerbangan ini merupakan salah satu tonggak sejarah baik bagi Pertamina maupun Pelita Air. Sebab SAF merupakan bahan bakar berkelanjutan yang ramah lingkungan dengan campuran 2,5 persen UCO atau minyak jelantah sehingga mampu mengurangi emisi karbon.

“Ini sesuatu yang bersejarah, karena Pelita Air terbang dengan bahan bakar SAF atau bahan bakar pesawat yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Di sana ada campuran 2,5 persen Used Cooking Oil atau yang kita sebut dengan minyak jelantah. Jadi dengan minyak jelantah kita mengudara dan membuat langit lebih bersih, mengurangi emisi karbon dan menunjukkan Pertamina berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang mendukung keberlanjutan. Saya harap ini harus terus berlanjut, semakin luas dan makin menguatkan Pertamina di mata internasional,” ujar Agung. 

Kata penumpang soal SAF

1001052199.jpg
Salah satu penumpang Pelita Air dalam penerbangan rute Jakarta – Bali. (dok. Pertamina)

Sementara salah satu penumpang dari Jakarta, Grace mengungkapkan tidak terdapat perbedaan yang berarti menggunakan SAF dengan menggunakan avtur konvensional. Perjalanan tetap terasa nyaman dan lancar. 

“Rasanya menggunakan pesawat yang memakai bahan bakar SAF tetap nyaman, smooth aja sih gak ada masalah, semua lancar. Pertamina memang selalu pertama dalam urusan bensin jadi saya juga merasa aman naik Pelita Air,” ujarnya. 

Penumpang lain dari Jakarta, Saiful juga ikut turut senang menjadi bagian penerbangan pertama dengan menggunakan bahan bakar SAF. 

“Saya baru tahu juga bawah Pelita Air menggunakan bahan bakar ramah lingkungan, kemudian saya juga baru tahu ini penerbangan pertama pakai bahan bakar ramah lingkungan. Keren juga Pertamina, all the best untuk Pertamina dan Pelita Air. Sukses untuk Pelita Air dan sukses untuk Pertamina,” harapnya.

Pertamina mencetak sejarah baru dalam dunia penerbangan Indonesia dengan meluncurkan penerbangan perdana menggunakan Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan dasar minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO), yang diselenggarakan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Jakarta pada 20 Agustus 2025.

Pertamina sebagai perusahaan energi nasional berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 melalui program-program berkelanjutan yang berdampak nyata bagi pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), sejalan dengan penerapan prinsip environmental, social & governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasinya. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Evan Yulian
EditorEvan Yulian
Follow Us