Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Petronas PHK 5000 Karyawan Imbas Restrukturisasi Karena Harga Minyak Turun

Petronas Twin Towers di Kuala Lumpur, Malaysia (YouTube.com/Skyrism)
Petronas Twin Towers di Kuala Lumpur, Malaysia (YouTube.com/Skyrism)
Intinya sih...
  • Petronas memberhentikan 5000 karyawan atau 10% dari total karyawan karena restrukturisasi akibat harga minyak turun.
  • Pemutusan hubungan kerja dilakukan untuk mengurangi biaya, dan rekrutmen akan dibekukan hingga Desember tahun depan.
  • Petronas membantah keluar dari bisnis Kanada dan ingin mempertahankan posisi sebagai salah satu pemasok gas alam cair teratas di dunia.

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan energi asal Malaysia, Petroliam Nasional atau Petronas dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 5.000 tenaga kerjanya atau setara 10 persen dari total karyawannya yang mencapai 50.000 orang.

PHK itu dilakukan dalam rangka restrukturisasi atau upaya pengurangan biaya akibat turunnya harga minyak mentah dunia.

"Petronas perlu menyesuaikan jumlah tenaga kerjanya untuk memastikan kelangsungan hidup perusahaan dalam beberapa dekade mendatang," demikian dikutip dari Reuters, Senin (9/6).

Chief Executive Officer Petronas Muhammad Taufik mengatakan karyawan yang terkena dampak pemutusan ini akan diberi tahu secara bertahap hingga tahun depan. Petronas pun akan menghentikan sementara proses perekrutan hingga Desember tahun depan.

"Marginnya menyusut, ladangnya makin mengecil. Akan sulit memenuhi target dividen dengan harga minyak saat ini," kata dia dikutip dari Bloomberg, Senin (9/6).

Pada 2022, Petronas mencatatkan laba bersih senilai RM102 miliar atau sekitar Rp392 triliun dengan dividen mencapai RM50 miliar. Sementara pada tahun, lalu laba bersih perusahaan turun setengahnya mencapai RM55 miliar atau setara Rp192 triliun dengan dividen RM32 miliar.

Anjloknya harga minyak serta menurunnya produksi tidak hanya berdampak pada perusahaan, tapi juga kepada pemerintah Malaysia yang memperoleh 10 persen pendapatan dari Petronas pada tahun lalu. Sebab, Petronas disebut-sebut tidak hanya menjadi jangkar sektor energi negara, tetapi juga memainkan peran penting dalam mendanai infrastruktur, pendidikan, dan program sosial melalui dividen dan pajak.

Bantah dugaan keluar dari bisnis Kanada

Tak hanya isu PHK, Petronas juga dikabarkan keluar dari bisnis Kanada, meski hal tersebut akhirnya dibantah. Petronas justru sedang mempertimbangkan penjualan di Kanada, yang sebelumnya dikenal sebagai Progress Energy Resources Corp.

"Kanada sangat penting bagi ambisi kami untuk mempertahankan posisi kami di sektor gas alam cair," kata Tengku Taufik, dikutip dari Reuters, Senin (9/6).

Petronas juga ingin mempertahankan pangsa pasarnya sebagai salah satu dari lima pemasok gas alam cair teratas di dunia. Perusahaan itu memperkirakan permintaan LNG akan mencapai 600 juta ton dalam dekade mendatang. Untuk mencapainya, Petronas mencari peluang di luar negeri karena ladang-ladang di dalam negeri menyusut.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us