Sektor Tekstil Ambruk Lagi, POLY Resmi Tutup Pabrik di Karawang
![Industri tekstil semakin ambruk. [Foto: Dok. Setkab]](https://image.fortuneidn.com/post/20241216/1000029207-60f505c8ad1a71e78933bc23a2e2ea01-946fa3b2193893b0830b7f7988f53ee6.jpg)
- Pabrik Tekstil POLY resmi menutup pabrik di Karawang setelah penghentian sementara sejak 1 November 2024.
- Penutupan pabrik dipengaruhi oleh biaya pemeliharaan yang tinggi selama tidak beroperasi dan dinamika eksternal dan internal.
- POLY mengambil langkah untuk merevisi proyeksi bisnisnya, mereview produk-produk, dan proses restrukturisasi utang dengan Kementerian Keuangan.
Jakarta, FORTUNE - Emiten tekstil, PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) resmi menutup pabrik permanen fasilitas unit produksi Pabrik Kimia dan Serat di Karawang.
Corporate Secretaru POLY, Tunaryo, menyampaikan bahwa pabrik tersebut sebenarnya sudah mengalami penghentian sementara sejak 1 November 2024. Namun manajemen masih melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkannya.
Kendati demikian, biaya pemeliharaan yang diakukan selama pabrik tidak beroperasi atau sekitar lebih dari enam bulan membuat pabrik ini tidak layak secara teknis dan komersial. Oleh sebab itu POLY memutuskan untuk menutup pabrik.
"Selama ini perseroan tetap menjaga dan memelihara fasilitas unit produksi agar dapat dioperasionalkan kembali dalam waktu dekat ketika terdapat solusi yang dapat dijalankan. Namun, pemeliharaan Pabrik Kimia dan Serat di Karawang dalam kondisi tidak beroperasi membutuhkan biaya yang tinggi," ujar dia dikutip dalam keterangan resmi, Selasa (22/7).
Manajemen POLY menjelaskan, dinamika eksternal dan internal turut memengaruhi lesunya permintaan industri yang membuat perusahaan harus menutup pabrik.
Faktor eksternal yang mempengaruhi iklim usaha perusahaan, salah satunya adanya kelebihan kapasitas global, kenaikan tarif ekspor ke USA, hingga kenaikan harga bahan baku. Sementara dari dalam negri dipengaruhi oleh ketidakjelasan penerapan bea anti-dumping, revisi peraturan importasi yang belum sesuai harapan industri.
Penurunan Proyeksi Kinerja
Dengan ditutupnya pabrik ini, POLY mengambil sejumlah langkah untuk merevisi proyeksi bisnisnya berdasarkan operasi pabrik Kaliwungu-Kendal di masa mendatang.
Tunaryo menyebut pendapatan penjualan pada 2025 dan seterusnya bakal lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya. Manajemen POLY mengabarkan akan segera menyampaikan revisi proyeksi keuangan. Selain itu, perseroan segera meninjau dan mereposisi kembali produk-produk dan faktor pendukung lainnya yang ada di unit produksi pabrik Kaliwungu.
Berikutnya, POLY akan meneruskan proses restrukturisasi yang sedang berlangsung saat ini, untuk mencapai kesepakatan dengan para kreditur dan investor. Dengan demikian, POLY berpeluang mendapatkan pendanaan untuk meningkatkan produksi, fasilitas, dan memperbaiki hasil usahanya untuk para pemangku kepentingan.
"Sejumlah upaya saat ini masih berlangsung untuk menyelesaikan restrukturisasi utang dengan Kementerian Keuangan, untuk mencapai kesepakatan akhir atas perbaikan proposal yang diajukan perseroan, tetapi proses ini kemungkinan membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan," pungkasnya.