Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Foto 1 - PLTP Lumut Balai Unit 2.jpeg
PLTP Lumut Balai Unit 2 yang dioperasikan Pertamina Geothermal Tbk (dok. PGE)

Intinya sih...

  • PLTP Lumut Balai Unit 2 siap tambah 55 MW energi bersih ke jaringan listrik nasional

  • Hadirnya PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW

  • PGE mengelola kapasitas terpasang sebesar 672,5 MW dari enam wilayah operasi dan menargetkan peningkatan kapasitas menjadi 1 GW dalam dua tahun mendatang

Jakarta, FORTUNE – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE menyataakan siap memasok energi bersih ke jaringan listrik nasional. Hal ini dicapai seiring dengan sinkronisasi perdana Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. 

Sinkronisasi dilakukan pada kapasitas awal sebesar 10 persen dari total daya terpasang PLTP Lumut Balai Unit 2 yang dirancang mencapai 55 megawatt (MW). 

Tahapan ini menandai pertama kalinya listrik dari unit pembangkit disalurkan ke jaringan listrik PLN dengan target operasi komersial penuh (commissioning operation date/COD) akhir Juni 2025.

Direktur Operasional PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Ahmad Yani menyampaikan bahwa pencapaian ini merupakan bukti dari efektivitas pengelolaan proyek yang konsisten dengan arah strategis perusahaan dalam mendorong dekarbonisasi.

“Sinkronisasi ini merupakan langkah penting di mana listrik dari pembangkit mulai disalurkan ke jaringan listrik PLN. Ini juga merupakan milestone penting yang menunjukkan progres proyek berada di jalur yang tepat. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan tahap COD sesuai target waktu dan menghadirkan kontribusi nyata terhadap bauran energi bersih nasional,” kata Ahmad dalam keterangannya dikutip, Senin (16/6).

Hadirnya PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW, sehingga total kapasitas area ini mencapai 110 MW. Unit ini diproyeksikan dapat memproduksi sekitar 481 gigawatt hour (GWh) listrik per tahun, setara dengan pemenuhan kebutuhan listrik harian lebih dari 252.000 rumah tangga, mendukung sekitar 396 perjalanan kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh), mengisi penuh sekitar 23.700 mobil listrik, atau menopang operasional sekitar 2 hingga 5 data center bertipe hyperscale.

Dengan adanya operasional lini ini, PGE akan mulai menghasilkan pendapatan (revenue) dari penyaluran listrik ke jaringan PLN, yang menandai dimulainya kontribusi langsung proyek ini terhadap kinerja keuangan perusahaan.

“Adanya tambahan kapasitas ini berpotensi untuk mengurangi emisi karbon hingga 280.000 ton  CO2 per tahun, sekaligus mendukung upaya pencapaian target bauran energi 23% pada 2025  serta komitmen menuju Net Zero Emission (NZE) 2060," tambahnya.

Editorial Team

EditorEkarina .

Tonton lebih seru di