Udit Madan, Jagoan Rantai Pasok Kepercayaan Andy Jassy Amazon

Jakarta, FORTUNE - Bagaimana CEO Amazon, Andy Jassy dapat menghadapi risiko dari kebijakan tarif dengan berbagai armada? Jawabannya, ia dibantu oleh Vice President of Worldwide Operations, Amazon, Udit Madan, salah satu jagoan di bidang rantai pasokan.
Ketika pandemi menghantam operasional Amazon dan seluruh dunia pada 2020, Udit Madan diberi tugas sampingan krusial. Apa itu? Mencari cara untuk mendapatkan ratusan ribu masker dari luar negeri untuk para pekerja gudang perusahaan. Sekaligus membantu menjalankan program vaksin karyawan.
Waktu itu, Madan masih berusia awal 30-an. Jabatannya adalah VP Amazon yang tengah naik daun. Namun, tugas yang ia terima saat itu adalah hal baru, apalagi di tengah gonjang-ganjing krisis kesehatan dunia.
Untungnya, Madan adalah pembelajar yang cepat dan cekatan, sesuai dengan testimoni para rekannya di Amazon. Berkat itu, ia dapat menemukan cara untuk menjalankan tugas tersebut.
Tak heran jika Andy Jassy memilih mempromosikan Madan (yang kini berusia 38 tahun) menjadi VP senior, baru-baru ini. Jabatan baru Madan setara level 11, posisi yang dibanggakan di raksasa teknologi itu. Bahkan, menurut sumber Fortune.com, Jassy secara pribadi pernah menghubungi Madan pada 2022, ketika Dave Clark (eks-CEO bisnis konsumen Amazon). Banyak bawahan Clark saat itu pun mengaku terkejut dengan tindakan itu.
Saat ini, Madan mengepalai urusan rantai pasokan Amazon, sekaligus mengawasi basis karyawan global (yang berjumlah lebih dari 1 juta karyawan gudang dan logistik). Ia pun diminta melaksanakan tugas penting lagi akibat gejolak perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan Cina. Fenomena itu dapat mengacaukan pergerakan barang Amazon secara global. Apalagi, Amazon memiliki lebih dari 2.000 gudang di lebih dari 12 negara; 100 pesawat kargo; puluhan ribu truk; dan lebih dari 750.000 robot di pergudangan.
Apakah ia takut atau khawatir? Jawabannya, ia justru merasa dirinya dan tim memang dilatih untuk menghadapi fenomena tersebut. "Lima tahun terakhir, sebagai sebuah tim, telah membantu kami membangun banyak ketahanan dalam cara kami beroperasi," ujar Madan, dilansir dari Fortune. "Juga mendorong kami untuk berinvestasi dalam membangun lebih banyak fleksibilitas dalam jaringan logistik kami."
Contoh, layanan truk dan perdugangan baru Amazon, Amazon Warehouse and Distribution (AWD). Itu memungkan vendor dan penjual Amazon menyimpan barang inventaris dalam jumlah besar di gudang Amazon dengan biaya tertentu. Kemudian, Amazon akan mendistribusikannya dalam jumlah lebih kecil ke berabagai pusat pemenuhan saat permintaan meningkat. Misal, saat musim liburan atau perayaan hari besar.
"Baik layanan truk maupun pergudangan baru itu telah membantu kami, karena dapat membantu sejumlah vendor dan penjual untuk segera mengirim lebih banyak inventaris ke AS sebelum pemberlakuan beberapa tarif baru," jelasnya.