Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Apa Itu Krismon? Kenali Definisi, Penyebab, dan Dampaknya

apa itu krismon
ilustrasi demo (unsplash.com/alex radelich)
Intinya sih...
  • Krismon adalah kepanjangan dari krisis moneter yang menandai kondisi terpuruknya perekonomian sebuah negara atau wilayah, ditandai dengan inflasi tidak terkendali dan kurs pertukaran mata uang yang tidak seimbang.
  • Penyebab krisis moneter meliputi penurunan nilai mata uang, ketidakstabilan politik dan ekonomi, kebijakan ekonomi tidak efektif, dan krisis ekonomi global.
  • Dampak dari krisis moneter meliputi inflasi tidak terkendali, perusahaan bangkrut, meningkatnya pengangguran, serta meningkatnya krisis sosial.

Di tengah tekanan global, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah. Bahkan, angkanya hampir menyentuh angka Rp17 ribu. 

Menurut Presiden Direktur PT Doo Financial Futures sekaligus pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, pelemahan nilai tukar rupiah tersebut disebabkan oleh respon negatif negara atas kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat.

“Sentimen negatif dari pengumuman kebijakan tarif Trump (Presiden AS Donald Trump) yang direspons negatif oleh negara-negara yang dinaikkan tarifnya menjadi pemicu utama pelemahan rupiah," ungkap Ariston kepada Antara News, Senin (7/4).

Seiring dengan melemahnya rupiah pada dolar AS, tidak sedikit masyarakat yang mengingat krismon 1998 yang pernah terjadi di Indonesia.

Lantas, apa itu krismon? Simak definisi, penyebab, hingga contoh kasusnya yang penting untuk diketahui di bawah ini.

Apa itu krismon?

Kondisi perekonomian tidak selamanya baik-baik saja. Ada momen saat kondisi perekonomian sedang buruk dan memberikan dampak signifikan pada berbagai aspek.

Potensi krisis ekonomi bisa terjadi pada sebuah negara. Salah satunya adalah krismon yang pernah melanda sejumlah negara dalam sejarah modern, termasuk Indonesia.

Lalu, apa itu krismon? Dari pengertiannya, krismon merupakan kepanjangan dari krisis moneter yang menandai kondisi terpuruknya perekonomian sebuah negara atau wilayah.

Dilansir Investopedia, krisis moneter adalah penurunan nilai mata uang suatu negara secara signifikan sehingga menyebabkan efek berantai pada kondisi perekonomian.

Krismon ditandai dengan inflasi yang tidak terkendali dibarengi dengan kurs pertukaran mata uang yang tidak seimbang. Selain itu, beban jumlah utang luar negeri yang lebih besar dari pendapatan negara menjadi cirinya.

Dalam situasi ini, kepanikan di tengah masyarakat bisa terjadi dan mengarah pada kekacauan sosial. Krisis juga sangat berdampak buruk pada kelangsungan pasar, bisnis, pemerintah, dan krisis mata uang.

Penyebab terjadinya krisis moneter

Tidak hanya pertanyaan apa itu krismon, tidak sedikit apa penyebab krisis moneter muncul di tengah masyarakat. Penyebab krisis moneter seringkali kompleks dan melibatkan berbagai faktor, kebijakan, dan dinamika pasar.

Mengingat krisis ini memiliki dampak serius pada kondisi perekonomian, berikut beberapa penyebab krisis moneter yang umum menjadi pemicu.

1. Nilai mata uang terjun 

Salah satu penyebab krisis moneter yang kerap dijumpai pada sejumlah negara adalah nilai mata uang merosot. Penurunan tersebut bisa terjadi karena spekulasi negatif pada mata uang.

Jika banyak investor percaya bahwa nilai mata uang akan jatuh, mereka tidak ragu untuk menjual asetnya. Akibatnya penurunan nilai mata uang bisa terjadi secara cepat dan signifikan.

2. Ketidakstabilan politik dan ekonomi

Situasi ekonomi berperan besar dalam terjadinya krisis moneter. Terlebih saat neraca dagang tidak seimbang. Utang luar negeri yang tinggi juga menandai krisis moneter bisa terjadi.

Selain itu, kondisi politik yang tidak stabil dapat memicu penurunan kepercayaan masyarakat hingga investor pada mata uang.

3. Kebijakan ekonomi tidak efektif

Ketika pemerintah atau bank sentral mengambil kebijakan moneter yang terlalu longgar atau ketat, nilai mata uang bisa mengalami devaluasi dan inflasi.

Stabilitas mata uang bisa terganggu yang bisa berdampak pada sektor lainnya. 

4. Krisis ekonomi global

Kondisi ekonomi global yang melanda sejumlah negara dalam waktu berdekatan bisa memicu krisis moneter di negara lainnya yang terhubung secara ekonomi.

Dampak yang bisa dirasakan

Krisis moneter tidak bisa dianggap sebagai masalah yang sepele karena bisa memberikan dampak serius pada ekonomi, pemerintah, dan masyarakat. 

Di tengah ketidakstabilan tersebut, krisis moneter bisa memicu krisis keuangan yang lebih luas dengan efek domino pada sektor lainnya.

Adapun dampak krisis moneter yang bisa dirasakan masyarakat, di antaranya:

1. Inflasi tidak terkendali

Ketika krisis terjadi, harga barang dan jasa mengalami tren kenaikan yang tajam. Potensi hiperinflasi mungkin terjadi dan berakibat mengurangi daya beli masyarakat. 

2. Perusahaan bangkrut

Saat harga barang naik, perusahaan bisa merasakan dampak serius. Terlebih perusahaan manufaktur yang perlu membeli bahan baku.

Perusahaan yang tidak mampu bertahan terpaksa bangkrut dan gulung tikar karena harga naik di tengah daya beli menurun.

3. Meningkatnya pengangguran

Dampak krisis moneter berikutnya adalah meningkatnya angka pengangguran karena marak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK). Selain itu, lapangan kerja terbatas karena perusahaan sedang mengurangi pengeluaran.

4. Krisis sosial meningkat

Jika krisis tidak diatasi secepatnya, krisis sosial bisa meroket. Angka kemiskinan bisa lebih tinggi yang mendorong kerusuhan dan aksi protes di sejumlah daerah.

Contoh krismon di dunia

Krisis moneter bisa terjadi pada sejumlah negara di dunia. Tercatat ada beberapa negara yang pernah mengalami krismon dalam sejarah modern. Berikut beberapa contoh krismon di dunia.

1. The Great Depression 1929

Pada abad ke-20, The Great Depression menjadi krisis ekonomi terburuk yang pernah melanda Amerika Serikat. Krisis tersebut terjadi karena kehancuran Wall Street pada 1929 yang memicu pemerintah mengambil keputusan tidak efektif.

Akibatnya, investasi dan daya beli masyarakat turun drastis.

2. Krisis Asia 1997

Sekitar tahun 1997, kawasan Asia Tenggara pernah mengalami krisis moneter yang tercatat sebagai peristiwa kelam.

Meski penyebab pasti krisis masih diperdebatkan, Thailand tercatat sebagai negara pertama yang mengalami devaluasi mata uang karena beban hutang luar negeri lebih tinggi dari pendapatan.

Krisis tersebut memicu krismon 1998 yang terjadi di Indonesia. Diketahui peristiwa tersebut menjadi pukulan luar biasa bagi kondisi ekonomi dan politik.

3. Krisis mata uang dan utang Turki 2018

Sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar, Tukri pernah mengalami krisis keuangan yang melibatkan mata uang dan utang pada tahun 2018.

Saat itu, mata uang lira Turki anjlok hampir 45 persen terhadap dolar AS. Selama periode tersebut, perusahaan dan bank memiliki utang besar dalam mata uang dolar AS.

Demikian informasi mengenai apa itu krismon hingga dampak yang bisa dirasakan masyarakat ketika terjadi penurunan kondisi perekonomian. 

Peristiwa krisis moneter yang pernah terjadi di Indonesia dijadikan pembelajaran untuk mempersiapkan diri sewaktu-waktu kejadian serupa terjadi di masa mendatang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nadia Agatha Pramesthi
EditorNadia Agatha Pramesthi
Follow Us