Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Berapa Dolar AS Saat Krismon 1998? Ini Kondisinya

dolar AS saat krismon 1998
ilustrasi dolar as (unsplash.com/alexander grey)
Intinya sih...
  • Kondisi dolar AS saat krismon 1998
  • Nilai tukar rupiah terjun bebas hampir menyentuh angka Rp17 ribu per dolar AS, meninggalkan dampak signifikan pada masyarakat.
  • Penyebab Krismon 1998
  • Faktor penyebab meliputi tingginya utang luar negeri, melemahnya sektor perbankan, spekulasi mata uang, dan ketidakstabilan politik.
  • Dampak terjadinya krisis
  • Depresiasi mata uang rupiah, perusahaan gulung tikar, angka pengangguran meningkat drastis, dan kerusuhan masyarakat menjadi dampak dari krisis tersebut.

Krisis moneter (krismon) pernah melanda Indonesia pada tahun 1997 hingga 1998. Saat itu, kondisi perekonomian terpuruk akibat nilai tukar rupiah pada dolar AS mengalami penurunan tajam.

Menjadi salah satu peristiwa ekonomi terburuk dan kelam dalam sejarah modern Indonesia, krisis moneter 1998 meninggalkan kenangan tak terlupakan bagi masyarakat.

Akhir-akhir ini, nilai tukar rupiah pada dolar AS menunjukkan angka sekitar Rp16 ribu. Hal tersebut kembali membuka memori krismon 1998 di tengah masyarakat.

Sebenarnya, berapa nilai dolar AS saat krismon 1998? Simak kilas baliknya yang menarik untuk diketahui.

Kondisi dolar AS saat krismon 1998

Krisis moneter 1998 tercatat sebagai salah satu krisis paling berdampak pada perjalanan negara ini. Tidak hanya mengacaukan ekonomi, krisis ini juga membawa perubahan besar pada tatanan politik dan sosial.

Meski dikenali sebagai krismon 1998, kronologi peristiwa ini dimulai pada tahun 1997. Bermula dari nilai tukar bath Thailand, kondisi serupa menyebar ke sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Kala itu, mata uang rupiah Indonesia mulai mengalami depresiasi signifikan pada dolar AS dan mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi yang serius.

Lantas, berapa dolar AS saat krismon 1998? Saat krisis ekonomi terjadi, nilai tukar rupiah terjun bebas hampir menyentuh angka Rp17 ribu per dolar AS.

Angka tersebut menunjukkan penurunan signifikan karena nilai tukar relatif stabil sekitar di bawah Rp10 ribu sebelum krisis melanda. 

Mata uang rupiah yang melemah menyebabkan masyarakat menjadikan dolar AS sebagai safe haven di tengah krisis. 

Tingginya permintaan juga memperburuk depresiasi rupiah karena para investor memilih untuk memindahkan asetnya ke mata uang yang dianggap lebih stabil. 

Penyebab Krismon 1998

Melemahnya rupiah pada dolar AS saat krismon 1998 tidak terjadi secara begitu saja, ada beberapa faktor penyebab yang memicu gejolak ekonomi tersebut. Berikut beberapa faktor penyebab krismon 1988.

1. Tingginya utang luar negeri

Saat krisis ekonomi terjadi, sejumlah perusahaan dan perbankan memiliki utang dalam mata uang asing, terutama dolar AS. Ketika rupiah melemah, beban utang semakin besar sehingga menyebabkan kebangkrutan.

Tidak heran, Indonesia mengalami defisit neraca pembayaran yang besar melalui ketergantungan tinggi pada utang luar negeri jangka pendek.

2. Sektor perbankan melemah

Salah satu penyebab krisis moneter 1998 adalah melemahnya sektor perbankan. Saat itu, tidak sedikit perbankan yang mengalami kredit macet dan manajemen risiko yang buruk.

Akibatnya, sejumlah bank tidak mampu bertahan dan menyebabkan kepercayaan masyarakat mengalami krisis.

3. Spekulasi mata uang

Ketika krisis terjadi, mata uang rupiah mengalami serangan spekulatif yang berdampak signifikan pada nilai tukar. Ketidakpercayaan pada mata uang rupiah menyebabkan investor dan masyarakat menjual rupiah secara besar-besaran.

4. Ketidakstabilan politik

Kondisi ekonomi semakin terpuruk dari ketidakstabilan politik dan kelemahan institusi. Sejumlah kebijakan yang diambil tidak mampu merespon dengan cepat gejolak pasar.

Ditambah masalah korupsi dan tata kelola yang buruk turut memperparah kondisi ekonomi nasional.

Dampak terjadinya krisis

Diketahui krisis yang menyebabkan nilai dolar AS saat krismon 1998 tidak terkendali menyebabkan kondisi ekonomi tidak stabil. Peristiwa tersebut tercatat menyebabkan dampak signifikan pada masyarakat. 

Berikut beberapa dampak krisis moneter 1998.

1. Depresiasi mata uang rupiah

Krisis nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengakibatkan krisis kepercayaan masyarakat pada rupiah. Nilai tukar terjun dari sekitar Rp2 ribu menjadi hampir menyentuh Rp17 ribu per dolar AS.

Depresiasi mata uang inilah yang menyebabkan inflasi dan meningkatkan biaya hidup pada masa tersebut.

2. Perusahaan gulung tikar

Inflasi yang terjadi menyebabkan kesulitan ekonomi yang serius bagi masyarakat. Tidak hanya di tingkat konsumen, banyak perusahaan yang mengalami tekanan yang luar biasa karena meningkatkan bahan baku dan utang.

Perusahaan yang tidak mampu mengatasi gejolak ekonomi terpaksa gulung tikar alias bangkrut.

3. Angka pengangguran meningkat drastis

Di tengah situasi yang kacau, angka pengangguran meningkat secara signifikan. Hal tersebut menjadi dampak dari banyak perusahaan yang bangkrut sehingga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

4. Kerusuhan masyarakat

Krisis ekonomi yang melanda memantik kerusuhan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Paling parah di Jakarta dan kota sekitarnya. 

Ketidakpuasan atas kinerja pemerintah dalam mengatasi krisis ekonomi menyebabkan protes dan demo. 

Kekhawatiran rupiah menyentuh level terendah sejak Krismon 1998

Beberapa waktu terakhir, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak di atas level Rp16 ribu per dolar AS. Pelemahan nilai tukar rupiah yang terus terjadi menimbulkan kekhawatiran akan sejarah krismon 1998 akan terulang.

Dilansir situs resmi Bank Indonesia, perkembangan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di angkat Rp16.575 per dolar AS pada Rabu (26/3).

Pada Kamis (27/3), nilai tukar rupiah dibuka pada level Rp16.590 per dolar AS berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini.

Kini, pada Senin (7/4), nilai tukar rupiah terhadap dolar berada di level Rp17,051 melansir xe.com.

Menanggapi situasi ekonomi yang sedang terjadi, pemerintah mengimbau Bank Indonesia (BI) melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah pada dolar AS.

“Pada saat pasar sedang libur lebaran, saat ini adalah waktu yg tepat bagi Bank Indonesia untuk melakukan exercises kebijakan stabilisasi nilai tukar yang paling tepat saat pasar kembali buka,” ungkap Mukhamad Misbakhun, Ketua Komisi XI DPR RI di Jakarta, dikutip dari Antara News, Jumat (4/4).

Ia mendorong BI mengantisipasi kinerja kurs dan mengingatkan agar tidak terjadi tekanan koreksi negatif pada rupiah melewati angka psikologis.

Demikian kilas balik dolar AS saat krismon 1998 yang pernah terjadi di Indonesia. Sejarah mencatat bahwa kejadian tersebut menjadi salah satu krisis yang berdampak serius pada perekonomian Indonesia saat itu.

Peristiwa krisis moneter 1998 bisa dijadikan pengingat dan pembelajaran penting akan risiko gejolak ekonomi yang harus diwaspadai.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nadia Agatha Pramesthi
EditorNadia Agatha Pramesthi
Follow Us