Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Eximbank Optimistis Garap Pasar Afrika, Ini Strateginya

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank. (dok. LPEI)
Intinya sih...
  • Indonesia Eximbank optimistis dapat menggarap Australia sebagai destinasi ekspor dengan nilai mencapai US$6,3 miliar pada tahun 2024.
  • PKE Kawasan telah menembus lebih dari 30 persen negara di kawasan Afrika dengan akumulasi nilai pembiayaan sebesar Rp5,15 triliun.
  • Komoditas utama yang menjadi andalan ekspor Indonesia ke kawasan Afrika pada tahun 2024 adalah lemak dan minyak nabati/hewan, kertas dan karton, serta kendaraan dan aksesoris.

Jakarta, FORTUNE - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank optimistis mampu menggarap Afrika sebagai destinasi ekspor.

Plt. Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif Eximbank, Sukatmo Padmosukarso mengatakan, nilai ekspor kawasan ini tercatat US$6,3 miliar pada 2024. Meski baru mencakup 2,4 persen dari total ekspor nasional, tren ini mencerminkan peluang yang sangat menjanjikan untuk diperluas ke berbagai sektor strategis.

Eximbank telah menerima kunjungan tujuh Duta Besar RI untuk negara-negara Afrika. Hal ini merupakan langkah penting, dalam membuka akses pasar ekspor ke kawasan strategis tersebut.

"Melalui Penugasan Khusus Ekspor (PKE) PKE Kawasan, Indonesia Eximbank hadir untuk membiayai ekspor ke wilayah dengan potensi besar namun memiliki risiko tinggi seperti di kawasan Afrika yang seringkali tak tersentuh oleh pembiayaan komersial," ujar dia melalui siaran pers yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (4/7).

Ekspor 2024

Tidak hanya mendukung ekspor barang dan jasa ke pasar potensial, PKE Kawasan juga menjadi instrumen Indonesia Eximbank dalam menjalankan peran diplomasi ekonomi melalui pembiayaan strategis di sektor-sektor unggulan nasional.

Hingga Mei 2025, pembiayaan PKE Kawasan telah mencapa lebih dari 30 persen negara di kawasan Afrika. Sedangkan secara akumulasi, nilai pembiayaan di kawasan Afrika sebesar Rp5,15 triliun. Proyek yang didukung termasuk ekspor pesawat CN-235 ke Senegal, jasa survei geoteknik ke Kongo, dan produk semen.

Komoditas utama yang menjadi andalan ekspor Indonesia ke Afrika pada tahun lalu di antaranya komoditas lemak dan minyak nabati/hewan menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 50,1 persen dari total ekspor Indonesia ke Afrika, atau setara dengan nilai sekitar US$3,2 miliar.

Kertas dan karton juga berkontribusi cujup besar dengan nilai ekspor mencapai US$328 juta atau mencakup 5,2 persen. Kemudian, kendaraan dan aksesoris yang menyumbang sekitar US$295 juta atau setara 4,7 persen.

"Angka ini menegaskan potensi besar Afrika sebagai pasar ekspor yang terus tumbuh dan layak diprioritaskan dalam strategi perdagangan luar negeri Indonesia," kata dia.

Sukatmo menyatakan inisiatif ini juga didukung oleh Dura Besar RI untuk kawasan Afrika dengan peran menjembatani komunikasi antar prilaku usaha Indonesia dengan mitra Afrika.

Pertemuan dengan para duta besar ini turut difasilitasi Bank Mandiri, guna membantu memperluas penetrasi ekspor nasional melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Kawasan, khususnya ke negara-negara yang selama ini belum terjangkau oleh sektor pembiayaan komersial.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us