Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bos HSBC AS Ungkap Strategi Hadapi Krisis Keuangan Global

DIPHA PRESS PHOTOS 2024-2.jpg
Kepala Perbankan HSBC untuk wilayah Amerika Serikat, Lisa McGeough/Dok. HSBC

Jakarta, FORTUNE - Di tengah guncangan ekonomi global dan ketidakpastian geopolitik, Lisa McGeough justru menemukan ruang untuk bertumbuh. Kepala Perbankan HSBC untuk wilayah Amerika Serikat ini tidak melihat krisis sebagai akhir, melainkan sebagai awal dari transformasi.

Berbicara dalam Most Powerful Women International Summit di Riyadh, Selasa (20/5), McGeough membagikan pengalamannya selama lebih dari tiga dekade di industri keuangan—sebuah perjalanan panjang yang membawanya melewati delapan krisis finansial besar, mulai dari perang dagang hingga Brexit.

“Jangan sia-siakan krisis yang baik,” kata McGeough kepada Diane Brady dari Fortune. “Peran kepemimpinan favorit saya adalah saat saya memimpin di tengah perubahan besar dan volatilitas pasar," katanya, menambahkan.

Dengan latar belakang di Wells Fargo dan Morgan Stanley, McGeough telah lama terbiasa menghadapi ketidakpastian. Ia mengaku bahwa pendekatannya dalam menghadapi gejolak pasar adalah dengan tetap fokus pada hal-hal yang bisa ia kendalikan, bukan larut dalam kegaduhan.

Di hadapan audiens internasional, McGeough juga menyoroti prospek Timur Tengah—wilayah yang menurutnya penuh potensi, tetapi juga sarat tantangan.

“Ya, ada ketidakstabilan politik di sekitar dan di dalam kawasan. Tapi kalau saya menoleh ke belakang, dalam 35 tahun karier saya, saya rasa hampir selalu ada ketidakstabilan politik di suatu belahan dunia,” ujarnya.

Optimisme McGeough tak lepas dari perkembangan baru antara Arab Saudi dan Amerika Serikat. Awal bulan ini, Riyadh mengumumkan komitmen investasi sebesar US$600 miliar ke AS di berbagai sektor seperti teknologi, energi, dan kesehatan. Sebagai bagian dari kesepakatan, AS akan menyediakan perlengkapan pertahanan senilai $142 miliar untuk negara Teluk tersebut.

Angka itu, yang setara sekitar 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Arab Saudi, diprediksi membawa dampak besar bagi ekonomi Amerika—dan tentu saja, bagi HSBC.

“Kami (HSBC) melayani 90 persen perusahaan Fortune 100 di AS, dan kami mendampingi mereka dari tahap inovasi hingga menjadi perusahaan multinasional global—mereka juga sedang berinvestasi di Saudi,” kata McGeough.

Menjadi CEO bisa terasa sepi

McGeough tak menutup mata terhadap risiko. Ia menyinggung dampak tarif dagang dan kebijakan proteksionis terhadap arus perdagangan global. Bahkan, menurutnya, sesaat setelah mantan Presiden Donald Trump mendeklarasikan “Hari Pembebasan”, terjadi lebih banyak pembatalan pengiriman barang daripada selama masa pandemi Covid-19.

Saat ini, ia terus memantau bagaimana pertumbuhan PDB AS akan memengaruhi proyeksi global, terutama di Asia, dengan fokus pada perkembangan di Tiongkok dan India.

Dalam bagian lain perbincangan, McGeough membagikan pengalaman pribadinya sebagai perempuan dalam dunia keuangan yang masih didominasi laki-laki. Ia mengenang masa-masa awal kariernya ketika tidak diizinkan menjadi trader atau bahkan sekadar bermain Liar’s Poker, permainan populer di kalangan trader Wall Street yang mempertaruhkan angka dari nomor seri uang dolar.

“Dulu, kamu harus belajar bertahan hidup. Ketika berada di lantai perdagangan, setiap hari kamu mulai dari nol," kenangnya. “

Ketangguhan menjadi kunci. Dalam tekanan yang tak kenal ampun, McGeough belajar untuk tetap komunikatif, mengambil keputusan cepat, dan tetap menjaga risiko pada level minimum.

Bagi para perempuan yang tengah meniti karier, ia memberi nasihat singkat namun tajam: “Bersikaplah taktis dalam setiap langkah.”

Ia menambahkan, “Menjadi CEO bisa terasa sepi, jadi kamu perlu mengelilingi diri dengan dewan penasihat pribadi yang bisa mendukungmu. Menurut saya, sangat penting untuk benar-benar strategis terhadap peran yang kamu inginkan.”

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us