FINANCE

BI Terbitkan Laporan Konsultasi Publik Rupiah Digital, Apa Isinya?

Payung eksplorasi rupiah digital.

BI Terbitkan Laporan Konsultasi Publik Rupiah Digital, Apa Isinya?ilustrasi uang (unsplash.com/Mufid Majnun)
28 December 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -  Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan Laporan Konsultasi Publik yang berisikan rangkuman semua tanggapan dari masyarakat terhadap konsep Pengembangan Rupiah Digital yang dijelaskan dalam Consultative Paper (CP) Rupiah Digital Tahap I.

Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia dalam keterangan resmi, Rabu (27/12) mengatakan bahwa pandangan masyarakat telah dikumpulkan selama periode penerimaan masukan yang berlangsung dari 31 Januari 2023 hingga 15 Juli 2023.

"Terdapat sebanyak 42 komentar serta masukan yang bersumber di antaranya dari perbankan dan institusi non keuangan, asosiasi, Kementerian-Lembaga, akademisi, serta individu/masyarakat umum," katanya.

Lebih lanjut, laporan konsultasi publik ini merupakan bagian penting dari inisiatif "Proyek Garuda" sebagai proyek yang memayungi eksplorasi terhadap rupiah digital. Penerbitan laporan tersebut mencerminkan komitmen Bank Indonesia untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengembangan desain rupiah digital.

Tahapan selanjutnya dari rupiah digital

Erwin menjelaskan,tahapan selanjutnya setelah menerima masukan publik yakni eksperimentasi teknologi atau proof of concept.

"Eksperimentasi pengembangan rupiah digital merupakan proses yang iteratif guna membuka peluang eksplorasi yang lebih luas atas berbagai alternatif desain dan memastikan nilai tambah yang paling optimal bagi Indonesia,” ujarnya.

Selanjutnya ada empat lain yang akan diterapkan Bank Indonesia, yaitu prototyping, piloting/sandboxing, dan berlanjut ke tinjauan atas stance kebijakan.

Adapun Struktur Laporan Konsultasi Publik terbagi atas enam kategori yang menjadi dasar untuk pendalaman terhadap aspek fungsionalitas dan pertimbangan umum, serta menjadi elemen penguat bagi Pengembangan Rupiah Digital.

Enam kategori tersebut yaitu:

  1. Teknologi: Menyoroti aspek skalabilitas dan resiliensi.
  2. Akses: Meliputi tata cara kepesertaan, tata cara akses data, dan pengelolaan wallet.
  3. Penerbitan dan Pemusnahan: Terkait dengan proses penerbitan dan pemusnahan Rupiah Digital.
  4. Transfer dana: Meliputi fungsi pokok dalam transfer dana, resolusi gridlock, dan settlement finality.
  5. Kapabilitas teknis dan aspek 3i: Melibatkan interkoneksi, interoperabilitas, dan integrasi

Related Topics