FINANCE

10 Negara dengan Cadangan Devisa Terbesar, Indonesia Masuk?

Per Oktober 2022, Indonesia punya cadev US$130,2 miliar.

10 Negara dengan Cadangan Devisa Terbesar, Indonesia Masuk?Deretan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (25/4/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
07 November 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Cadangan devisa dapat dianggap sebagai aset kekayaan penting sebuah negara untuk menunjang aktvitas perekonomiannya. Nilai cadangan devisa turut menjadi petunjuk akan kekuatan ekonomi suatu negara.

Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan cadangan devisa merupakan aset negara yang mencakup, di antaranya, valuta asing, emas, dan hak penarikan khusus (special drawing rights/SDR).

Valuta asing merupakan jenis aset yang umumnya berkontribusi besar terhadap cadangan devisa suatu negara. Sebagian besar negara biasanya menggenggam mata uang asing seperti dolar Amerika Serikat (AS), diikuti oleh Euro, dan Yen Jepang.

Negara melalui otoritas moneter menggunakan cadangan devisa untuk membiayai berbagai keperluan, seperti membiayai neraca pembayaran serta mempengaruhi nilai tukar di pasar pertukaran.

Dalam arti lebih sederhana, cadangan devisa adalah aset yang disimpan pada cadangan oleh bank sentral dalam bentuk mata uang asing, demikian Kompas Money. Di Indonesia, cadangan devisa disimpan oleh Bank Indonesia (BI).

Jadi, cadangan devisa adalah seluruh aktiva alias aset luar negeri yang dikuasai oleh otoritas moneter dan dapat digunakan setiap waktu.

Melansir Investopedia, cadangan devisa ini penting bagi kesejahteraan ekonomi suatu negara. Pasalnya, tanpa cadangan devisa yang memadai, suatu negara mungkin tidak dapat membayar impor barang publik seperti minyak mentah, atau membayar utang luar negerinya. Cadangan devisa yang minim juga dapat membatasi respons bank sentral yang tersedia jika terjadi krisis ekonomi.

Pada level global, setidaknya ada 10 negara dengan jumlah cadangan devisa terbesar per semester pertama tahun ini. Berikut daftarnya.

  1. Cina                 : US$3,48 triliun
  2. Jepang             : US$1,38 triliun
  3. Swiss               : US$1,03 triliun
  4. Russia             : US$630 miliar
  5. India                : US$599 miliar          
  6. Taiwan            : US$548 miliar
  7. Hong Kong      : US$504 miliar
  8. Arab Saudi      : US$451 miliar
  9. Korea Selatan : US$449 miliar
  10. Singapura       : US$365 miliar

Mengapa Cina memiliki cadangan devisa terbesar? Sebab, negara tersebut merupakan pengekspor pelbagai barang (net exporter). Apalagi, perdagangan luar negeri dilakukan dalam dolar AS.

Dalam praktiknya, perusahaan Cina menerima pembayaran dalam dolar AS, namun mereka harus mengubahnya menjadi mata uang lokal melalui sistem perbankan. Bank lantas menukarkannya dengan bank sentral. Kemudian, bank sentral menggunakan dolar AS ini untuk membeli sekuritas pemerintah AS, salah satu aset yang dianggap paling aman.

Cadangan devisa Indonesia

Pembangunan gedung bertingkat berlangsung di Jakarta, Selasa (9/11/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.
Pembangunan gedung bertingkat berlangsung di Jakarta, Selasa (9/11/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/hp.

Sementara, Bank Indonesia melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober mencapai US$130,2 miliar, atau turun ketimbang US$130,8 miliar pada bulan sebelumnya.

Penurunan posisi cadangan devisa pada Oktober 2022 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sejalan dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global, kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Junanto Herdiawan.

Menurutnya, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 5,8 bulan impor atau 5,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia menganggap cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

“Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.

Related Topics