Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BI Turunkan Bunga 25 bps Jadi 5,25%, Didorong Kesepakatan Tarif Trump

Bank Indonesia (kompas.com/ELSA CATRIANA)
Bank Indonesia (kompas.com/ELSA CATRIANA)
Intinya sih...
  • Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,25% dan suku bunga deposit facility serta lending facility juga turun sebesar 25 bps.
  • Tarif ekspor resiprokal AS sebesar 19% menjadi pertimbangan bank sentral menurunkan BI-Rate, karena meningkatkan ketidakpastian ekonomi global.
  • Kebijakan penurunan tarif resiprokal AS diprediksi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan memperkuat neraca dagang nasional.

Jakarta, FORTUNE – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) periode Juli 2025 memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen. Sedangkan, untuk suku bunga deposit facility juga turun sebesar 25 bps menjadi 4,50 persen, dan suku bunga lending facility juga turun sebesar 25 bps menjadi 6,00 persen.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyatakan, hasil perundingan tarif ekspor resiprokal sebesar 19 persen antara RI dan Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu pertimbangan bank sentral menurunkan penurunan BI-Rate. Seperti diketahui, keputusan tarif dari Presiden Donald Trump ini lebih rendah dibandingkan rencana sebelumnya yang menetapkan tarif sebesar 32 persen.

“Ketidakpastian ekonomi global kembali meningkat pasca pengumuman kenaikan tarif efektif resiprokal AS ke beberapa negara maju dan berkembang. Kebijakan kenaikan tarif resiprokal AS yang direncanakan berlaku mulai 1 Agustus 2025 diperkirakan akan memperlemah prospek pertumbuhan ekonomi dunia, khususnya di negara maju,” kata Perry saat Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (16/7).

Ia menyebut, kondisi ketidakpastian ini juga membuat pertumbuhan ekonomi di AS, Eropa, dan Jepang dalam tren menurun di tengah ditempuhnya kebijakan fiskal ekspansif dan pelonggaran kebijakan moneter di negara tersebut.

Kebijakan Tarif 19% AS diprediksi bakal mendongkrak ekonomi RI

Trump turunkan tarif ke indonesia.png
Donald Trump (Dok. White House)

Sementara itu, Perry menilai kebijakan penurunan tarif resiprokal ini diharapkan semakin meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga memperkuat neraca dagang nasional. Untuk itu, pihaknya menyambut baik hasil kebijakan antara Trump dan Presiden Prabowo Subianto tersebut.

“Tentu saja hasil perundingan ini akan meningkatkan impor tapi tentu saja importnya yang produktif dan tentu saja akan juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan, baik investasi dan secara sektor lain,” kata Perry.

Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 mencapai 4,87 persen (yoy). Di sisi lain, neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2025 masih mencatat surplus US$4,3 miliar, meningkat dari surplus April 2025 sebesar US$0,2 miliar. 

Perkembangan positif pada neraca perdagangan ini, lanjut Perry, didukung oleh ekspor komoditas mesin listrik serta besi dan baja. Kinerja ekspor diprakirakan akan tetap positif sejalan dengan hasil perundingan tarif dengan Pemerintah AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us