FINANCE

Jumlah Orang Kaya Dunia Melonjak Drastis Selama Pandemi

Total orang kaya dunia saat ini 62,5 juta orang.

Jumlah Orang Kaya Dunia Melonjak Drastis Selama PandemiIlustrasi Nasabah Kaya/ Shuterstock Khongtam

by Luky Maulana Firmansyah

22 September 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Jumlah orang kaya di dunia melonjak selama masa pandemi, dan diprediksi akan terus tumbuh pada beberapa tahun mendatang. Laporan terbaru dari Credit Suisse itu juga menunjukkan jumlah kekayaan global secara agregat ikut meningkat.

Tahun lalu jumlah orang kaya di dunia bertambah 5,2 juta orang. Dengan demikian, total orang kaya dunia saat ini diperkirakan mencapai 62,5 juta orang.

“Ini adalah peningkatan terbesar dalam jumlah jutawan yang tercatat untuk negara mana pun di tahun mana pun di abad ini,” demikian bunyi laporan dari bank investasi yang berbasis di Swiss ini, seperti dikutip dari CNN Business, Kamis (22/9).

Laporan itu menyebut nilai kekayaan global secara agregat pada periode sama meningkat 9,8 persen menjadi US$463,6 triliun.

Menurut Credit Suisse, jumlah jutawan melonjak karena didorong oleh keuntungan investasi di pasar saham, serta lonjakan harga rumah.

Didominasi negara maju

Ilustrasi orang ultra kaya.Ilustrasi orang ultra kaya. (Pixabay/un-perfekt)

Dua ekonomi terbesar di dunia, yakni Amerika Serikat dan Cina, mengalami kenaikan terbesar dalam kekayaan rumah tangga, menurut laporan Credit Suisse. Setelahnya, diikuti oleh Kanada, India, dan Australia.

Negara-negara itu menonjol dalam urusan kekayaan karena ditopang oleh perbaikan output perekonomian pada tahun lalu yang dikombinasikan dengan aktivitas di sektor properti serta pasar saham.

Dikutip dari Market Watch, jumlah orang kaya secara global ini bahkan diperkirakan akan melonjak 40 persen sehingga dapat mencapai 87,5 juta orang pada 2026.  

Proyeksi itu muncul meskipun ada kekhawatiran mengenai resesi, kenaikan suku bunga, dan penurunan kekayaan bersih untuk beberapa orang terkaya di dunia.

“Meskipun inflasi dan kemunduran perang Rusia-Ukraina, kami percaya bahwa total kekayaan global akan terus tumbuh,” demikian laporan Credit Suisse

Kenaikan jumlah orang kaya pada empat tahun mendatang ini akan ditopang oleh negara Asia, seperti Cina, Jepang, dan Korea Selatan, serta sejumlah negara Eropa, termasuk Inggris dan Prancis.

Cina, misalnya, diprediksi akan menambah lebih banyak jutawan ketimbang negara lain, yakni dari 6,2 juta orang saat ini menjadi 12,2 juta orang di masa depan. Di sisi lain, jumlah orang kaya AS diproyeksikan meningkat dari 24,5 juta orang menjadi 27,7 juta orang.