7 Perbedaan Deposito dan Tabungan Berjangka, Harus Tahu!

- Deposito dan tabungan berjangka merupakan produk perbankan dengan risiko rendah yang menawarkan keuntungan lebih tinggi dari tabungan reguler.
- Deposito cocok untuk dana lebih besar dengan bunga lebih tinggi, sementara tabungan berjangka mengharuskan penyetoran rutin untuk tujuan tertentu.
- Suku bunga deposito lebih tinggi daripada tabungan berjangka. Kedua produk ini dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan risiko minim.
Bagi investor pemula, dua produk yang sering menjadi pilihan utama adalah deposito dan tabungan berjangka. Keduanya merupakan produk perbankan yang seringkali dijadikan instrumen investasi karena berisiko rendah dan ditawarkan oleh hampir seluruh lembaga perbankan di Indonesia.
Namun, meskipun sama-sama menjanjikan keuntungan lebih tinggi dibandingkan tabungan reguler, deposito dan tabungan berjangka memiliki karakteristik yang berbeda.
Tertarik menyimpan dana di dua produk ini? Sebelum itu, kenali apa saja perbedaan deposito dan tabungan berjangka, mulai dari pengertian, suku bunga, hingga sistem penyetorannya berikut.
1. Pengertian deposito dan tabungan berjangka
Deposito adalah produk simpanan yang disetorkan di awal dalam jumlah tertentu dan tidak dapat diambil sebelum jatuh tempo berakhir. Pencatatannya dilakukan melalui bilyet deposito, yaitu semacam sertifikat sebagai bukti kepemilikan.
Produk deposito cocok bagi Anda yang memiliki dana lebih dan ingin mendapatkan bunga lebih tinggi tanpa harus menyetor tambahan secara rutin.
Sementara itu, tabungan berjangka (tabungan rencana) adalah produk simpanan yang mengharuskan nasabah menyetor dana secara rutin setiap bulan selama periode tertentu. Tujuannya untuk mengumpulkan dana dengan target tertentu, seperti biaya pendidikan, pernikahan, atau uang muka rumah.
2. Cara penyimpanan dana
Pada deposito, dana disimpan sekaligus (lump sum) di awal pembukaan. Setelah itu, dana tidak dapat ditambah atau dikurangi hingga jatuh tempo.
Jika ingin menambah dana, Anda harus membuka rekening deposito baru dengan syarat minimum setoran yang berlaku.
Sementara itu, tabungan berjangka mengharuskan Anda melakukan penyetoran rutin setiap bulan. Setoran bulanan ini dapat disesuaikan dengan kemampuan finansial dan target dana yang diinginkan.
Pola tabungan berjangka mirip dengan konsep menabung disiplin untuk mencapai tujuan keuangan tertentu, seperti dana pendidikan atau liburan.
3. Suku bunga
Perbedaan deposito dan tabungan berjangka yang mencolok adalah dari tingkat suku bunga. Umumnya, deposito menawarkan suku bunga lebih tinggi, berkisar antara 5% hingga 6,5% per tahun tergantung jumlah simpanan dan jangka waktu.
Misalnya, deposito dengan tenor 12 bulan biasanya memberikan bunga yang lebih tinggi daripada tenor 1 bulan.
Tabungan berjangka juga memberikan bunga lebih tinggi dibandingkan tabungan reguler, tapi umumnya lebih rendah dari deposito. Meskipun demikian, beberapa bank memberikan tambahan keuntungan seperti bonus target atau asuransi jiwa sebagai insentif bagi nasabah yang disiplin menabung.
4. Jangka waktu simpanan
Deposito biasanya memiliki pilihan jangka waktu yang lebih fleksibel dan pendek. Mulai dari jangka waktu 1, 3, 6, hingga 12 bulan atau lebih, tergantung kebijakan bank masing-masing.
Setelah jatuh tempo, dana deposito Anda dapat dicairkan atau diperpanjang otomatis (roll over) dengan atau tanpa bunga.
Tabungan berjangka memiliki jangka waktu lebih panjang, biasanya dimulai dari 12 bulan hingga 240 bulan (20 tahun). Setelah jangka waktu berakhir, tabungan otomatis akan dipindahkan ke tabungan utama.
5. Syarat setoran minimum
Dibandingkan tabungan berjangka, deposito umumnya memiliki setoran awal yang relatif besar. Di Indonesia, sebagian besar bank mensyaratkan setoran awal minimal antara Rp1 juta hingga Rp10 juta. Selain itu, tidak ada kewajiban setoran tambahan setelah dana awal disimpan.
Sebaliknya, tabungan berjangka memungkinkan setoran bulanan dengan nominal yang jauh lebih terjangkau, mulai dari Rp100 ribu hingga Rp1 juta. Hal ini memberikan akses lebih luas kepada masyarakat, termasuk pelajar atau pekerja pemula untuk mulai menabung secara teratur.
6. Penalti jika dana dicairkan sebelum jatuh tempo
Salah satu perbedaan deposito dan tabungan berjangka terletak pada aksesibilitas dana. Deposito tidak dapat dicairkan sebelum jatuh tempo tanpa penalti. Artinya, jika nasabah mencairkan dana lebih awal, akan dikenakan denda atau potongan bunga yang telah diperoleh.
Tabungan berjangka pun memiliki keterbatasan pencairan, tetapi biasanya disesuaikan dengan kebutuhan perencanaan jangka panjang. Jika nasabah berhenti menyetor sebelum waktu yang disepakati, beberapa bank tetap mengembalikan dana pokok tanpa bunga penuh atau bonus target.
7. Tujuan penggunaan
Tabungan berjangka sangat cocok digunakan untuk membangun kedisiplinan finansial. Penyetoran dilakukan secara berkala dan terjadwal, Anda pun konsisten menabung demi mencapai tujuan.
Jadi, tabungan berjangka cocok jika Anda memiliki target keuangan jangka panjang.
Di sisi lain, deposito cocok bagi Anda yang ingin mendapatkan keuntungan investasi dari dana menganggur tanpa perlu aktif menyetor setiap bulan. Produk ini memberikan hasil yang relatif stabil.
Hal ini menjadikan deposito sebagai pilihan utama untuk investasi jangka pendek hingga menengah atau sekadar simpanan untuk dana darurat.
Mana yang lebih menguntungkan?
Baik deposito maupun tabungan berjangka merupakan produk simpanan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), selama nominal simpanan tidak melebihi Rp2 miliar per nasabah per bank dan suku bunganya masih berada di bawah tingkat bunga penjaminan.
Jaminan ini tentu memberi rasa aman bagi nasabah, terutama bagi investor pemula yang baru mulai menyusun strategi keuangan. Dari segi risiko pun keduanya tergolong minim risiko dan cocok untuk diversifikasi portofolio.
Namun, pilihan antara deposito atau tabungan berjangka sangat bergantung pada tujuan keuangan, profil risiko, serta cara Anda mengelola dana.
Jika memiliki dana dalam jumlah besar yang belum akan digunakan dalam waktu dekat dan menginginkan bunga tetap yang kompetitif, deposito bisa menjadi pilihan yang tepat.
Sebaliknya, jika ingin membangun kebiasaan menabung secara rutin untuk tujuan tertentu di masa depan dan hanya memiliki dana terbatas setiap bulan, tabungan berjangka lebih sesuai untuk kebutuhan tersebut.
Keduanya tersedia di hampir semua bank, baik secara konvensional, syariah, maupun digital. Sehingga, deposito atau tabungan berjangka dapat diakses dengan proses yang relatif mudah.
Sebelum memilih, pastikan Anda memahami syarat dan ketentuan dari masing-masing produk, serta menyesuaikannya dengan kondisi dan rencana keuangan pribadi.
Demikian penjelasan tentang perbedaan deposito dan tabungan berjangka. Semoga bermanfaat!