Stanchart Salurkan Pembiayaan Rp385 Miliar ke MBK Ventura

11 Jun 2025, 12:21 WIB

Suheriadi .

Stanchart Salurkan Pembiayaan Rp385 Miliar ke MBK Ventura/Dok Stanchart

Intinya sih...

Stanchart memperpanjang kemitraan dengan MBK Ventura melalui fasilitas pinjaman baru senilai Rp385 miliar.
Pendanaan ini akan disalurkan untuk 128 ribu perempuan di seluruh Indonesia, membantu pelaku usaha perempuan dan bisnis mikro.
Pinjaman yang disalurkan berskala kecil, tidak memerlukan agunan atau jaminan formal, dan mengandalkan sistem tanggung jawab kelompok dalam kelompok kecil yang dibentuk sendiri.

Jakarta, FORTUNE – Standard Chartered Indonesia (Stanchart) memperpanjang kemitraannya dengan PT Mitra Bisnis Keluarga Ventura (MBK Ventura) melalui fasilitas pinjaman baru senilai Rp385 miliar.

Kemitraan yang diperbarui ini dibangun berdasarkan kesuksesan dari fasilitas yang sebelumnya diberikan di tahun 2022 dan wujud dari komitmen Standard Chartered dalam memajukan inklusi keuangan di Indonesia.

“Melalui kemitraan dengan perusahaan seperti MBK, kami dapat memperluas jangkauan dan meningkatkan dampak yang kami berikan pada komunitas yang masih kurang terlayani. Mendukung UMKM bukanlah hanya sebuah keputusan bisnis bagi kami, namun bagian mendasar dari misi kami untuk mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berjangka panjang,” kata CEO Standard Chartered Indonesia, Donny Donosepoetro OBE melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (11/6).

Pendanaan ini akan disalurkan untuk 128 ribu perempuan

ilustrasi perempuan merawat tanaman (freepik.com/jcomp)

Pendanaan ini akan membantu memberdayakan sekitar 128 ribu perempuan di seluruh Indonesia. Seperti diketahui, MBK merupakan salah satu pelopor lembaga keuangan mikro yang berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang melayani lebih dari 1,7 juta perempuan di seluruh Indonesia.

“Kami yakin bahwa dengan memberdayakan pelaku usaha perempuan dan bisnis mikro, kami turut membuka potensi perekonomian Indonesia yang sesungguhnya,” kata Donny.

MBK menyediakan akses pembiayaan bagi keluarga yang berpenghasilan rendah dengan mengadopsi metodologi Grameen Bank yang dipelopori oleh Peraih Nobel Peace Prize, Profesor Muhammad Yunus, dan dikembangkan lebih lanjut oleh Grameen Bank di Bangladesh. Melalui metode ini, MBK secara eksklusif memfokuskan pelayanannya kepada rumah tangga yang termasuk golongan 25 persen termiskin di Indonesia.

Ini skema pinjaman dari MBK Ventura

ilustrasi perempuan yang produktif (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Adapun pinjaman yang disalurkan berskala kecil—antara Rp 3 juta hingga Rp 6 juta — yang hanya dapat digunakan untuk keperluan produktif. Berbeda dengan lembaga keuangan konvensional, MBK tidak memerlukan agunan atau jaminan formal yang umumnya diperlukan oleh debitur.

Sebagai gantinya, metode ini mengandalkan sistem tanggung jawab kelompok dalam kelompok kecil yang dibentuk sendiri dan terdiri dari lima perempuan. Ini menjadi bagian dari pusat komunitas desa yang lebih besar berjumlah 20–25 perempuan. Program ini dijalankan sepenuhnya oleh tenaga kerja yang terdiri dari 99 persen perempuan, memperkuat misi MBK dalam memberdayakan perempuan di setiap level operasionalnya.