FINANCE

Bank Mandiri Salurkan Kredit Infrastruktur Rp301 Triliun

Penyaluran paling tinggi di sub sektor transportasi.

Bank Mandiri Salurkan Kredit Infrastruktur Rp301 TriliunIlustrasi kantor Bank Mandiri (Unsplash/@agnisyulia)
15 February 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) telah menyalurkan Kredit Infrastruktur sebesar Rp 301,17 triliun hingga akhir 2023. Nilai tersebut tumbuh 15,95 persen secara year on year (yoy) dari posisi 2022 sebesar Rp 260,25 triliun. 

Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah Kris Indriati mengatakan, penyaluran itu sudah sesuai dengan klasifikasi dalam Peraturan Presiden (Perpers) 38 Tahun 2015. 

“Ini merupakan bentuk komitmen Bank Mandiri untuk terus konsisten menjadi salah satu pendukung penguatan infrastruktur tanah air di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” ujar Susana Indah melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Kamis (15/2).

Penyaluran paling tinggi di sub sektor transportasi

Opsi logistik.
Opsi logistik. (Pixabay/Geralt)

Ia menjelaskan, pembiayaan itu disalurkan ke berbagai sub sektor seperti jalan, transportasi, migas dan energi terbarukan, tenaga listrik, telematika, perumahan rakyat dan fasilitas kota, hingga konstruksi. Kredit ini termasuk untuk pembangunan jalan tol, bandara, pelabuhan, dan jalur kereta api yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat. 

Penyaluran kredit infrastruktur bank bersandi saham BMRI tersebut paling banyak disalurkan untuk sub sektor transportasi yang melonjak 24,79 persen (yoy) menjadi Rp 78,29 triliun di penghujung 2023. Lalu, tenaga listrik mengalami peningkatan 18,34 persen (yoy) menjadi Rp 51,50 triliun. 

Kemudian, untuk sub sektor telematika naik 13,41 persen (yoy) menjadi Rp 28,0 triliun pada 2023. Juga kucuran kredit infrastruktur untuk sektor migas dan energi terbarukan tumbuh 30,33 persen (yoy) menjadi Rp 27,74 triliun.

Belanja APBN diprediksi bakal meningkat 6%

Ilustrasi APBN.
Ilustrasi APBN. (Kemenkeu)

Related Topics