FINANCE

Daftar Rapor Kinerja Bank Digital, Mana yang Masih Merugi? 

Bank Jago dan AlloBank mampu pertahankan laba.

Daftar Rapor Kinerja Bank Digital, Mana yang Masih Merugi? Konsep Mata Uang Digital Bank Sentral CBDC. Shutterstock/Panchenko Vladimir
31 October 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Sejumlah bank telah melaporkan hasil kinerja dan pencapaian di sembilan bulan pertama tahun 2022, tak terkecuali bagi bank digital. 

Tercatat, empat bank digital telah merilis rapor kinerjanya ke publik. Antara lain Bank Jago, Bank Neo Commerce, Allo Bank hingga Bank Aladin Syariah. 

Sejumlah bank tersebut telah mencatatkan kinerja positif untuk kredit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga aset. Lantas, masihkah ada bank digital yang merugi?

Bank Jago catatkan laba Rp41 miliar

Bank Jago. (Dok. Bank Jago)

Bank Jago berhasil mencatatkan kinerja positif di kuartal III-2022 dengan perolehan laba bersih tahun berjalan Rp41 miliar. Bank digital besutan Jerry Ng ini bahkan mampu membalikan keadaan dari posisi yang sama tahun 2021 yang sempat rugi Rp32,6 miliar. 

Laba tersebut juga ditopang oleh pendapatan bunga dan pendapatan syariah yang didorong oleh penyaluran kredit dan pembiayaan syariah yang tumbuh 119 persen secara year on year (yoy), menjadi Rp8,16 triliun. Naik bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,73 triliun. 

"Pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah yang tinggi ditopang oleh kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti fintech lending, multifinance, dan institusi keuangan lainnya dalam kerjasama pembiayaan (partnership lending)," kata Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (31/10). 

Kharim mengatakan, pola partnership lending membuat Bank Jago ekspansif dalam menyalurkan kredit dengan menjaga pengelolaan risiko yang lebih terkendali. Ini terlihat pada rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) bruto yang berada di level 2,1 persen, atau berada di bawah rata-rata industri perbankan. 

Sementara itu, hingga akhir September 2022, Bank Jago mampu menghimpun DPK senilai Rp7,28 triliun atau tumbuh 186 persen (yoy). Jika diperinci, dana murah yang mencakup giro dan tabungan mencapai Rp5,14 triliun, melesat 422 persen secara tahunan. 

Dengan demikian, secara keseluruhan aset Bank Jago telah mencapai Rp15,82 triliun di 30 September 2022, atau tumbuh 44,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

BNC masih catatkan rugi tahun berjalan Rp601,2 miliar

Ilustrasi Bank Neo Commerce/Dok BNC

Related Topics