Kredit Bank Tumbuh Melambat di Mei 2022, Ini Penyebabnya

Jakarta, FORTUNE – Bank Indonesia (BI) mencatat kredit yang disalurkan perbankan pada Mei 2022 senilai Rp5.999 triliun, atau tumbuh 8,7 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan tersebut melambat bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 8,9 persen (yoy).
"Perlambatan pertumbuhan kredit terutama terjadi pada golongan debitur korporasi," dikutip dari data Uang Beredar (M2) BI periode Mei 2022 di Jakarta, Senin (27/6).
Kredit untuk korporasi melambat dari 10,3 persen pada April 2022 menjadi 9,8 persen (yoy) pada Mei 2022. Sementara itu, kredit kepada perorangan tumbuh 9,1 persen (yoy) di Mei 2022, meningkat dari pertumbuhan sebesar 8,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
Kredit modal kerja tumbuh 11%
Bila dikategorikan berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Modal Kerja (KMK) mencapai Rp2.742 triliun atau tumbuh 11 persen (yoy) pada Mei 2022, melambat dari bulan sebelumnya yang tumbuh 11,5 persen (yoy).
Perlambatan KMK terjadi pada sektor pertanian, peternakan kehutanan dan perikanan, serta sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan.
KMK sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan pada bulan Mei 2022 tumbuh sebesar 20,8 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya di 21 persen (yoy). Hal tersebut seiring dengan perlambatan kredit pada subsektor pembibitan dan budidaya sapi potong di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Kredit KPR dorong pertumbuhan kredit konsumsi
Sementara itu, pertumbuhan Kredit Konsumsi (KK) mencapai Rp1.715 triliun atau mengalami pertumbuhan 6,2 persen (yoy) atau melambat dibandingkan bulan sebelumnya di 6,4 persen (yoy). BI menilai, kredit konsumsi didorong oleh penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).
Sejalan dengan perlambatan total kredit, penyaluran kredit sektor Properti pada Mei 2022 tumbuh 5,9 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya di 6,1 persen (yoy) terutama pada Kredit KPR/KPA.
"Kredit KPR/KPA melambat dari 10,5 persen (yoy) menjadi sebesar 9,8 persen (yoy) pada Mei 2022, terutama untuk pembiayaan perumahan tipe 22 s.d. 70 di Jawa Barat dan Banten," kutip laporan tersebut.
Sementara itu, kredit real estate tumbuh stabil sebesar 4,3 persen (yoy) pada bulan laporan. Di sisi lain, kredit konstruksi tumbuh 0,9 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,5 persen (yoy), seiring peningkatan penyaluran kredit pada bangunan jalan tol.
Di sisi lain, Kredit Investasi (KI) tumbuh positif dari 7,2 persen (yoy) pada April 2022 menjadi 7,6 persen (yoy) pada Mei 2022, terutama di sektor Konstruksi serta sektor pengangkutan dan komunikasi.
Kredit UMKM tumbuh 17%
Segmen lainnya, untuk penyaluran kredit kepada UMKM di Mei 2022 mencapai Rp1.198 triliun atau tumbuh 17 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut meningkat dari bulan sebelumnya 16,9 persen (yoy). Hal tersebut terutama didorong pada kredit skala mikro.
Untuk kredit UMKM skala mikro tercatat tumbuh 108,7 persen (yoy) pada Mei 2022 atau terakselerasi lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 105,4 persen (yoy). Sementara itu, kredit UMKM skala menengah masih terkontraksi 27,1 persen (yoy) namun membaik dibandingkan kontraksi 27,9 persen (yoy) pada bulan April 2022.