Pertumbuhan Kredit Tumbuh Melambat 0,3%, Ini Analisa BI
Perlambatan terjadi pada kredit korporasi dan perorangan

31 August 2021
Jakarta, FORTUNE- Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan pada Juli 2021 mencapai Rp5.554,4 triliun atau tumbuh melambat 0,3 persen Year on Year (yoy) sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 0,4 persen (yoy).
Berdasarkan data analisis Perkembangan Uang Beredar (M2) BI periode Juli 2021, perlambatan kredit terutama terjadi pada debitur perorangan, di tengah kredit korporasi yang masih terkontraksi.
“Kredit kepada perorangan tumbuh melambat di Juli 2021 menjadi sebesar 4,2 persen (yoy) dari sebelumnya 4,3 persen (yoy). Sementara kredit kepada korporasi masih mencatat pertumbuhan negatif (-2,5 persen, yoy) pada Juli 2021,” jelas Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono pada keterangan resminya di Jakarta (25/8).
Kredit investasi terkontraksi

Dalam analisa tersebut tercatat, berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan penyaluran kredit pada Juli 2021 dipengaruhi oleh penurunan penyaluran Kredit Investasi (KI), ditengah akselerasi penyaluran Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Konsumsi (KK).
"Kredit Investasi menunjukkan kontraksi yang lebih dalam sebesar -1,7 persen (yoy) pada Juli 2021, dari sebesar -0,8 persen (yoy) pada bulan sebelumnya," tulis laporan tersebut.
Kontraksi lanjutan pada kredit investasi sendiri disebabkan oleh kredit pada sektor industri Pengolahan serta sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (PHR). KI pada sektor Industri pengolahan pada Juli 2021 terkontraksi -0,5 persen (yoy) berbalik arah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh positif 0,4 persen yoy. Hal ini terjadi khususnya pada industri logam dasar besi dan baja di Banten dan DKI Jakarta.
Di sisi lain, KMK dan KK menjadi penahan perlambatan laju pertumbuhan kredit yang lebih rendah. KMK tumbuh meningkat, dari positif 0,1 persen (yoy) pada Juni 2021 menjadi 0,2 persen (yoy) pada Juli 2021, terutama di sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan serta sektor PHR. KMK Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan pada Juli 2021 tercatat 13,7 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 11,7 persen (yoy).
Peningkatan terutama terjadi pada KMK perkebunan kelapa sawit. Sementara itu, KMK sektor PHR tumbuh meningkat sebesar 3,7 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Juni 2021 sebesar 2,19 persen (yoy). Hal itu terutama bersumber dari peningkatan realisasi kredit KMK sub sektor perdagangan eceran berbagai macam barang yang cidominasi makanan, minuman dan tembakau.
Sementara itu, pertumbuhan Kredit Konsumsi (KK) terakselerasi, dari 1,9 persen (yoy) pada bulan Juni 2021 menjadi 2,3 persen (yoy) di Juli 2021 disebabkan oleh perbaikan penyaluran kredit KPR dan kredit multiguna.
Kredit sektor properti

BI mencatat, penyaluran kredit sektor properti pada Juli 2021 tumbuh 4,9 persen (yoy) atau melambat dibandingkan Juni 2021 5,3 persen, (yoy) terutama pada kredit konstruksi dan kredit real estate. Kredit konstruksi juga melambat dari 5,3 persen (yoy) menjadi 4,6 persen (yoy) pada Juli 2021, terutama pada kredit untuk konstruksi perumahan sederhana di DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Selanjutnya, kredit real estate tercatat tumbuh negatif sebesar 1,6 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan -0,5 persen (yoy) pada Juni 2021, terutama kredit real estate gedung perbelanjaan (mal, plaza DKI Jakarta dan Sulawes Utara).
Di sisi lain, KPR/KPA kembali mengalani peningkatan, dari 2,9 persen (yoy) pada Juni 2021 menjadi 4 persen (yoy) pada Juli 2021, terutama didorong oleh peningkatan KPR tipe di atas 70.
Kredit UMKM

Penyaluran kredit kepada UMKM pada Juli 2021 tumbuh sebesar 1,8 persen (yoy), sedikit lebih rendah dar bulan sebelumnya yang tercatat 1,9 persen (yoy). Perkembangan tersebut sejalan dengan perlarmbatan kredit skala menengah.
Kredit usaha menengah menunjukkan perlambatan sebesar 6,2 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,8 persen (yoy). Sementara itu, kredit skala mikro dan skala kecil tercatat tumbuh membaik. Kredit skala kecil tercatat tumbuh 16,4 persen (yoy), meningkat dibandingkan 15,4 persen (yoy) pada bulan Juni 2021
Sedangkan kredit skala mikro terkontraksi sebesar -24,1 persen (yoy) pada Juli 2021, membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya -25,6 persen (yoy). Berdasarkan jenis penggunaan perlambatan disebabkan oleh penurunan penyaluran kredit investasi ditengah akselerasi kredit modal kerja.