Take Home Pay: Pengertian, Perbedaan, Rumus, dan Cara Menghitungnya
Ini komponen dan penghitungan dari THP.
17 March 2023
Jakarta, FORTUNE - Bagi kalian yang ingin memulai karier dan awal bekerja, tentu pertanyaan terkait Take Home Pay (THP) lumrah ditanyakan oleh HRD. Tak jarang, beberapa dari kita bahkan mengira THP ialah gaji bersih yang diterima karyawan, padahal keduanya memiliki penghitungan dan penjelasan berbeda.
Dalam gaji yang diterima karyawan, terkadang terdapat komponen-komponen penyerta seperti BPJS Kesehatan dan lainya. Bila seluruh kompinen tersebut digabungkan, maka tercatatlah jumlah THP yang diterima. Jadi, take home pay adalah suatu pembayaran utuh yang diterima oleh setiap karyawan yang bekerja di suatu perusahaan setelah menambahkan pendapatan-pendapatan rutin maupun insidentil yang merupakan hak karyawan.
Perbedaan gaji pokok dan take home pay
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No 7 Tahun 1990 tentang Pengelompokan Upah, gaji pokok sendiri merupakan imbalan dasar yang dibayarkan pada pekerja berdasarkan tingkatan atau jenis pekerjaan tertentu. Dengan demikian, gaji pokok ialah komponen dasar dari THP yang belum digabungkan dengan komponen lainnya.
Selain itu, gaji pokok besarannya terkadang sama antara satu karyawan dan karyawan lainnya sesuai dengan posisi dan jenis pekerjaan masing-masing. Namun demikian, untuk THP nilainya antara satu karyawan dan lainnya berbeda sesuai dengan tanggungan masing-masing karyawan yang dihitung dalam BPJS Kesehatan.
Komponen penghitungan THP
Beberapa kompenen dari THP ialah pendapatan rutin, pendapatan insidental, hingga komponen pemotongan gaji.
Untuk pendapatan rutin, yakni gaji rutin yang diberikan perusahaan berdasarkan kesepakatan pada perjanjian kerja. Komponen-komponen tersebut meliputi gaji pokok, tunjangan tidak tetap, dan tunjangan tetap.
Sedangkan untuk pendapatan incidental ialah pendapatan tidak tetap yang diterima karyawan karena berbagai alasan, misalnya bonus, lembur, perhitungan THR, dan lain sebagainya.
Tak hanya itu, dalam komponen lainnya juga terdapat komponen pemotongan gaji, seperti iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, pajak penghasilan, pinjaman karyawan, dan lain-lain.
Rumus THP
Biasanya, rumus THP ialah (pendapatan rutin + pendapatan insidental) dikurangi oleh (potongan BPJS + PPh 21 + potongan lainnya). Namun, sejumlah perusahaan biasanya menerapkan rumus yang berbeda sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Contoh perhitungan THP
Sebagai contoh, total pendapatan karyawan di penerima slip gaji sebesar Rp13 juta. Angka ini merupakan pendapatan insidentil.
Sedangkan, total pemotongan gaji karyawan tersebut, mulai dari pembayaran pajak, asuransi kesehatan, dan lainnya adalah sebesar Rp1,2 juta.
Jadi, gaji bersihnya adalah sebesar Rp11,8 juta. Inilah yang masuk dalam nominal take home pay yang akan diterima oleh karyawan.
Jadi, take home pay adalah pembayaran utuh yang diterima karyawan, setelah dikurangi dengan pendapatan insidental. Sederhananya, THP merupakan pendapatan bersih yang diterima setiap bulannya.
Related Topics
Related Articles
Most Popular