15 September 2022
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan secara kontinu. Hal ini tentu memengaruhi biaya hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Inflasi yang terlalu besar dapat menjadi ancaman kebangkrutan sebuah negara. Baru-baru ini, Sri Lanka menjadi negara yang mengalami inflasi yang tinggi, yakni sebesar 60 persen pada 2022.
Kenaikan itu menyebabkan masyarakatnya jauh dari kata sejahtera dan negara terancam mengalami krisis ekonomi.
Selain itu, Sri Lanka juga gagal membayar utang negeri sebesar 51 miliar dolar AS. Sehingga, pada 13 April 2022, Sri Lanka resmi menyatakan bangkrut.
Lantas, apa itu inflasi? Seberapa besar dampak inflasi dan apa penyebabnya? Simak dalam artikel di bawah ini.
Pengertian inflasi
Melansir laman resmi Bank Indonesia (15/9/2022), inflasi adalah kenaikan harga dari barang dan jasa secara terus menerus dalam beberapa waktu tertentu.
Suatu keadaan tidak dapat disebut inflasi apabila kenaikannya hanya terjadi pada satu atau dua produk saja. Akan tetapi, kenaikan harga tersebut terjadi secara meluas atau pada barang lainnya.
Menurut The Classification of Individual Consumption by Purpose (COICOP), pengukuran inflasi dibagi ke dalam tujuh kelompok pengeluaran, di antaranya:
- Bahan makanan
- Sandang
- Makanan jadi, minuman, dan tembakau
- Kesehatan
- Transportasi dan komunikasi
- Pendidikan dan olahraga
- Perumahan .
Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab untuk menghitung inflasi dan mempublikasikan berdasarkan pengelompokkan lainnya (disagregasi inflasi).
Penyebab inflasi
Ada beberapa hal yang menyebabkan sebuah negara mengalami kenaikan harga secara meluas dan terus-menerus. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya:
Meningkatnya biaya produksi
Penyebab terjadinya inflasi adalah meningkatnya biaya produksi (cost pull inflation). Kenaikan biaya tersebut dibarengi dengan kenaikan harga bahan baku yang turut melonjak.
Meningkatnya permintaan
Tingginya permintaan terhadap jenis barang atau jasa tertentu bisa menyebabkan kenaikan harga secara menyeluruh (agregate demand).
Adapun hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya meningkatnya permintaan barang yang diekspor, belanja pemerintah, hingga permintaan barang untuk swasta.
Tingginya peredaran uang
Inflasi juga dapat terjadi karena peredaran uang di masyarakat lebih banyak dibandingkan kebutuhannya. Saat jumlah barang tetap, tetapi uang yang beredar bisa dua kali lipat meningkat, maka kenaikan harga akan dapat terjadi 100 persen.
Dampak inflasi
Berikut ini beberapa dampak inflasi yang mempengaruhi kehidupan masyarakat, di antaranya:
Penurunan standar hidup masyarakat
Inflasi akan berdampak buruk pada mereka yang memiliki penghasilan tetap karena nilai uangnya tak berubah, sedangkan harga barang dan jasa mengalami kenaikan.
Inflasi yang tinggi akan membuat pendapatan riil masyarakat mengalami penurunan. Hal ini akan membuat standar hidup masyarakat menurun dan mengakibatkan kemiskinan.
Minat menabung menjadi kecil
Inflasi membuat minat menabung menjadi berkurang. Hal tersebut dikarenakan pendapatan dari bunga tabungan lebih kecil dibanding biaya administrasi tabungannya.
Penetapan harga pokok
Inflasi membuat perhitungan penetapan harga pokok menjadi sulit. Persentase inflasi masa mendatang tidak dapat diprediksi dengan akurat.
Berkurangnya kemampuan ekspor
Inflasi yang besar-besaran akan menyebabkan kemampuan ekspor negara menjadi berkurang. Hal ini disebabkan biaya ekspor jauh lebih mahal.
Kondisi akan lebih parah jika dibarengi dengan penurunan daya saing ekspor karena akan mengurangi pendapatan devisa negara.
Melemahnya nilai rupiah
Tingkat inflasi di sebuah negara dibanding dengan inflasi negara lain akan menyebabkan tingkat bunga domestik riil tidak dapat bersaing. Hal ini pula yang memberikan tekanan atau melemahnya nilai rupiah.
Inflasi adalah kenaikan barang atau jasa yang terjadi dalam sebuah negara yang terjadi secara terus menerus dalam waktu tertentu.