LUXURY

Saat Cita Rasa Jepang dan Peru Berpadu di Henshin Jakarta

Henshin juga akan berkolaborasi dengan W Bali-Seminyak.

Saat Cita Rasa Jepang dan Peru Berpadu di Henshin JakartaHenshin Bar. (Dok. Henshin)

by Bayu Pratomo Herjuno Satito

08 October 2021

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Jakarta selepas jam kerja adalah kota yang harus diberi jeda, dan memesan sebuah kursi di restoran rasanya bukan dosa. Kali ini bolehlah hidangan fusi kuliner Jepang dan Peru jadi pilihan. The Westin Jakarta meretas pikiran. Sebuah perjamuan malam Nikkei Cuisine di Henshin jelas merupakan pinangan menjanjikan.

Di kursi itu, sembari menunggu, sebuah cerita dibagikan oleh Chef Juan Carlos Vara, sang seniman rasa. Dia berkisah tentang kisi-kisi makanan yang akan tersaji di meja. “Saya berasal dari Peru, negara yang dikenal dengan berbagai hidangan menarik seperti ceviche, tiradito. Anda pasti akan suka apa yang dicoba malam ini, saya yakin,” ujarnya.

Hidangan pertama muncul dalam sebentar waktu. Aroma yang sejak tadi tercium ternyata berasal dari masakan khas Peru yang disebut tuna ceviche. Hidangan tradisional itu merupakan perpaduan berbagai komponen segar seperti daging tuna yang dimasak ala tataki, dengan racikan saus Yuzu, serta beberapa pelengkap, seperti bawang dan sejumlah sayuran.

Keunikan lain yang membuat perpaduan ini begitu berkesan adalah penambahan brondong quinoa sebagai pugasan. Quinoa adalah sejenis sereal yang menjadi makanan pokok bagi masyarakat setempat di kaki pegunungan Andes. Pugasan itu menyempurnakan tuna ceviche a la Chef Juan. 

Resep selanjutnya adalah anticucho. Menurut Chef Juan, tema hidangan ini diangkat dari street food khas Peru. Komposisi utamanya terdiri dari sate daging ayam dengan saus chalaquita yang terasa pedas dan sedikit asam, namun tetap nyaman di lidah. Anticucho menampilkan ciri khas Peru dalam rasa pedas dan kegurihan yang berimbang. 

Resep tradisional warisan sang ibu

Chef Henshin Jakarta, Juan Carlos Vara.Chef Henshin Jakarta, Juan Carlos Vara. (Dok. Henshin)

Menurut Chef Juan, sebagian besar resep masakan yang ia hadirkan di Henshin adalah resep warisan keluarga yang ia pelajari dari ibunya. Satu yang ia banggakan dihidangkan sebagai makanan penutup pada makan malam tersebut. Tajuk pencuci mulut khas Peru ini chirimoya.

Pada dasarnya, chirimoya merupakan sorbet nanas yang dipadukan dengan potongan daging sirsak yang berserat. Kedua elemen ini memiliki rasa manis dengan keasaman yang mendominasi. Uniknya, remahan cokelat menjadi penyeimbang tanpa menghancurkan segarnya manis asam tadi. Tekstur remahan yang sedikit kasar justru menjadi keunikan yang melengkapi lembutnya sorbet nanas dan serat daging sirsak.

Chirimoya adalah masakan yang saya buat dengan passion. Ini resep favorit ibu saya dan saya selalu membawa resep ini kemana pun saya pergi. Ada perpaduan asam dan manis, tapi tidak berlebihan. Anda pasti menyukainya,” ujar Chef Juan.

Setelah menikmati kombinasi rasa Nikkei Cuisine yang begitu kaya, chirimoya adalah penutup sempurna. Segar, unik, autentik, kaya rasa, namun proporsional dan tidak berlebihan, adalah ungkapan yang pas untuk menggambarkan sajian penutup ini.

Sejarah Jepang pada cita rasa khas Peru

Tuna Ceviche.Tuna Ceviche. (FORTUNEIDN)