CEO Rolls-Royce Pensiun Bulan Depan, Siapa Penggantinya?

Torsten Müller-Ötvös menjadi orang nomor satu di perusahaan pembuat mobil mewah tersebut sejak 2010. Ia juga termasuk CEO paling lama menjabat sepanjang sejarah perusahaan, meskipun masa jabatannya lebih pendek dibandingkan Claude Johnson–sosok yang menyatukan pendiri merek Charles Rolls dan Henry Royce pada tahun 1904 dan menjadi CEO hingga tahun 1926.

Dengan tangan dinginnya, Rolls-Royce telah bertransformasi menjadi produsen otomotif sekaligus jenama mewah sejati yang karyanya sangat dihormati. Salah satunya inovasi terbaik adalah layanan Bespoke yang memberikan personalisasi tak terbatas, sehingga konsumen merasakan eksklusivitas. Layanan Bespoke hingga kini juga dilanjutkan dengan melibatkan kreativitas dan inovasi artistik serta teknis khas Rolls-Royce yang tidak diragukan.

Tak hanya itu, di bawah kepemimpinannya penjualan Rolls-Royce melonjak dari sekitar 1.000 mobil pada 2009 menjadi lebih dari 6.000 pada 2022. Sebuah lompatan signifikan dari tahun 2009 yang berjumlah sekitar 1.000 unit, menurut data internal.

Torsten berada di banyak momentum penting Rolls-Royce, termasuk ketika membuat dua model, Phantom dan Ghost. Sejak itu, Wraith, Dawn, dan Cullinan telah diperkenalkan, yang terakhir menjadi SUV pertama perusahaan di bawah masa jabatan Mr. Müller-Ötvös. Spectre juga diumumkan pada tahun 2023, menandakan transisi ke portofolio listrik sepenuhnya pada akhir tahun 2030,

Butik Private Office dan aplikasi Whispers, klub anggota digital untuk pemilik Rolls-Royce era Goodwood, juga telah hadir di bawah kepemimpinannya.

Ia juga memperluas pangsa pasar dan pelanggan. Pada tahun pertama Torsten Müller-Ötvös menjabat sebagai CEO, harga rata-rata kendaraan merek tersebut adalah 250.000 euro, dan rata-rata kliennya berusia 56 tahun. Pada tahun 2023, harga tersebut meningkat dua kali lipat menjadi 500.000 euro, dengan rata-rata usia pelanggan turun menjadi 43 tahun.

Sosok Chris Brownridge sang penerus telah menjadi CEO BMW Inggris sejak tahun 2021, tetapi tetap bergabung dengan BMW Group sejak tahun 1995. Sebelumnya ia pernah  menjabat di dewan BMW Inggris dengan berbagai jabatan sejak 2011, termasuk direktur penjualan.

“Diundang untuk memimpin merek besar Inggris ini, pada momen penting dalam kisah panjang dan luar biasa ini, merupakan suatu kehormatan yang luar biasa,” kata Brownridge.

“Rolls-Royce adalah salah satu merek yang paling dikenal, diinginkan, dan berpengaruh di dunia, dan saya sangat menyadari besarnya kasih sayang dan penghargaan terhadap merek tersebut,” katanya. 

Menjadi orang nomor satu di Rolls-Royce baginya merupakan penghargaan terhadap produk-produknya yang luar biasa, hubungan erat yang dipeliharanya dengan klien-kliennya, dan yang terpenting, ada tim luar biasa yang dipimpin.

“Saya juga sadar akan warisan luar biasa yang kami banggakan sebagai penjaganya, dan bahwa segala sesuatu yang kami lakukan dibangun berdasarkan dan menambah warisan unik tersebut,” katanya.