Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Instalasi di butik Hermès di Stoleshnikov Lane di kota Moskow, Rusia. Shutterstock/Sergey Bezgodov

Jakarta, FORTUNE - Kontroversi Nicolas Puech, keturunan kelima dari pendiri raksasa mewah Prancis Hermes International SCA belum usai. Setelah viral karena keputusannya mewariskan kekayaan senilai US$11 miliar atau setara dengan Rp172 triliun kepada tukang kebun, ia berkonflik dengan yayasan amalnya sendiri.

Melansir Fortune.com, Puech ingin ingin membatalkan kontrak warisannya dengan Yayasan Isocrates miliknya, demikian disampaikan oleh kantor pers badan amal tersebut melalui pernyataan resmi. Yayasan tersebut secara terbuka menolak rencana pemutusan hubungan.

Langkah ini diambil setelah pria berusia 80 tahun itu memulai prosedur administratif terkait pemindahan warisannya dan niatan mengadopsi tukang kebun sebagai anaknya. Puech sendiri diketahui memiliki saham Hermes senilai 5,7 persen.

“Dari sudut pandang hukum, pembatalan perjanjian suksesi secara tiba-tiba dan sepihak tampaknya tidak sah dan tidak berdasar,” kata Isocrates dalam pernyataannya. “Yayasan tersebut menentang langkah ini, dan tetap membuka pintu untuk berdiskusi dengan pendiri dan presidennya.”

Yayasan Isocrates sendiri tidak berwanang menilai proses atau konteks dari keputusan Puech mengadopsi tukang kebunnya. Mereka akan menyerahkan otoritas terkait untuk memutuskan masalah ini. Meskipun belum jelas berapa banyak yang sebelumnya diberikan Puech kepada yayasan ini, tapi ada aturan terkait aset kekayaan yayasan yang tak bisa berpindah kepemilikan. 

“Aset yayasan tidak boleh dikembalikan kepada pendiri, ahli warisnya, atau kepada donor,” bunyi statuta tersebut.

Mengutip Tribune de Geneve, Sekretaris Jenderal Isocrates, Nicolas Borsinger, secara tak langsung rencana Puech mewariskan harta kekayaannya ke tukang kebunnya adalah wujud pembatalan perjanjian suksesi secara tiba-tiba dan sepihak, yang dilakukan melalui tindakan sehingga harus dianggap batal demi hukum. Namun, upaya adopsi yang dilakukan Puech menjadi cara agar ia lolos dari gugatan hukum Isocrates.

Pengacara Puech, Jörn-Albert Bostelmann, menolak memberikan komentar secara spesifik tentang kliennya, tetapi menyatakan bahwa mungkin akan diadakan konferensi pers "untuk memisahkan fakta dari fiksi dan menghilangkan beberapa omong kosong yang diberitakan di media." Sementara itu, Hermes menolak mengomentari laporan tersebut atau kepemilikan Puech di perusahaan tersebut.

Konflik dengan pemilik Louis Vuitton

Editorial Team

Tonton lebih seru di