Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dari Rolex ke Tag Heuer, Ini Jam Tangan Mewah Idaman Tiap Generasi

Dok. Rolex
Dok. Rolex

Jakarta, FORTUNE - Minat terhadap jam tangan kian meningkat, tetapi baik pilihan merek maupun model rupanya sangat dipengaruhi oleh generasi. Laporan terbaru dari The RealReal, platform konsinyasi barang mewah, mencatat jumlah pembeli jam tangan baru di platformnya melonjak 46 persen sepanjang tujuh bulan pertama 2025 dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pasar jam tangan mewah bekas juga terdorong oleh kebijakan tarif impor pemerintahan Donald Trump. Sejumlah pembuat jam mengerek harga ritel akibat kenaikan biaya impor, menyusul tarif 39 persen yang diberlakukan Amerika Serikat pada Agustus terhadap sejumlah produk asal Swiss, negara asal banyak produsen jam tangan mewah. Kondisi ini membuat permintaan jam tangan second meningkat

Arloji tiap generasi

The RealReal menemukan bahwa minat pada jam tangan mewah bekas tidak terbatas pada satu kelompok usia, namun tiap generasi memiliki kecenderungan merek dan model berbeda. Berikut ini perinciannya:

Boomer
Generasi boomer (61–79 tahun) paling banyak membeli Rolex Datejust, model klasik yang dianggap sebagai pintu masuk dunia jam tangan mewah. Jam ini tercatat sebagai model terpopuler The RealReal untuk pria maupun wanita, sekaligus salah satu aset investasi karena harga jual kembalinya naik 17 persen sejak 2021. Penjualan merek-merek mapan lain seperti Audemars Piguet, Chopard, dan Chanel juga dilaporkan meningkat dua kali lipat di kelompok usia ini.

Gen X
Gen X (45–60 tahun) tercatat sebagai generasi yang paling banyak membeli jam tangan. Model favorit mereka adalah Rolex Daytona untuk pria dan Bvlgari Tubogas untuk wanita—keduanya dikenal sebagai ikon klasik dan bernilai investasi.

Milenial
Milenial (29–44 tahun) menunjukkan minat kuat pada jam tangan berbahan emas, dengan pencarian kata kunci “gold watches” naik 30 persen dari tahun lalu. Model yang paling banyak mereka beli adalah Rolex Day-Date untuk pria dan Patek Philippe Nautilus untuk wanita. Keduanya sering dianggap sebagai jam tangan bernilai investasi, bahkan Nautilus kerap dijual di atas harga ritel.

Gen Z
Generasi termuda (13–28 tahun) lebih berani mencari merek yang tidak biasa. Pencarian untuk Tag Heuer melonjak 105 persen dibanding tahun lalu, tertinggi di antara semua kelompok usia. Penjualan Omega juga berlipat ganda, sementara Audemars Piguet dan Gucci naik masing-masing 117 persen dan 35 persen. Minat Gen Z pada jam tangan mewah disebut turut mendorong pasar barang bekas, sejalan dengan tren generasi ini yang lebih gemar membeli produk pre-owned dibanding generasi sebelumnya.

Pasar jam second

Dilansir Business Insider, fenomena ini turut mendorong pertumbuhan bisnis peritel jam tangan pre-owned, salah satunya Bob’s Watches, marketplace khusus yang 90 persen inventarisnya terdiri dari model-model klasik yang sudah tidak lagi diproduksi.

Berbeda dengan arus impor jam tangan Swiss yang kini tertekan tarif masuk AS sebesar 31 persen, Bob’s Watches mengandalkan pasokan domestik dari penjual asal Amerika. “Kami benar-benar seperti toko permen dalam industri ini,” ujar CEO Bob’s Watches, Paul Altieri Kaplan. Ia menilai, strategi ini membuat harga jual lebih stabil ketimbang jam impor yang terancam melambung akibat tarif baru.

Data Federasi Industri Jam Tangan Swiss bahkan mencatat ekspor ke AS melonjak 149,2 persen pada April, ketika tarif diumumkan, karena banyak merek mempercepat pengiriman sebelum aturan berlaku. Namun Kaplan menekankan kekhawatiran bukan pada pembeli, melainkan penjual. Dengan harga ritel yang makin mahal, pemilik jam tangan bekas bisa menuntut harga lebih tinggi. “Kami mungkin perlu meninjau ulang strategi negosiasi jika keluhan penjual semakin meluas,” katanya.

Selain pasokan domestik yang stabil, lonjakan permintaan juga datang dari perubahan selera generasi muda. Kaplan menyebut, mereka tidak lagi tertarik dengan jam tangan seharga US$300–US$500 yang biasa dijual di department store. Sebaliknya, mereka mengincar jam tangan mewah yang dianggap sebagai aset dengan potensi kenaikan nilai. “Mereka kini melihat sesuatu untuk masa depan karena sudah paham. Mereka sudah terdidik,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Luxury

See More

Dari Rolex ke Tag Heuer, Ini Jam Tangan Mewah Idaman Tiap Generasi

02 Okt 2025, 12:31 WIBLuxury